MANAGING
QUALITY (MENGELOLA KUALITAS)
Tantangan bisni saat ini adalah
kepuasan pelanggan atas pelayanan mereka. wireless verizon adalah salah satu contoh perusahaan yang mengatur proses mereka sehingga
pelanggan merasa puas. Mengevalusi proses sangatlah pemting.
Evalusi proses juga perlu untuk
mengatur supply chain. Contoh, wireless verizon, proses menyediakan jalur
komunikasi merupakan langkah konsistensi mereka dan juga kualitas suaranya. Dan
proses mendaptkan supplier dan mengevaluasi bagaimana mereka menyampikan
produk, atau ukuran bagaimana mereka memyuplai untuk verizon, atau ketepatan
waktu, dan juga biayanya. Evaluasi suplly chain paling tidak melalui 2 proses
atau lebih tergantung bagaimana perusahaan akan menaikan kepuasan konsumen.
Ada beberapa
hal penting yang harus diperhatikan, yaitu:
Kualitas
dan performa
Kualitas dan performa menjadi
perhatian semua orang. Contoh, qvc menjual 6000 item dr emas, peralatan, alat
masak, pakaian, makanan lbh dr 166 juta pak diseluruh dunia.
Prose qvc, memanfaatkan
seluruh area, dr pesanan konsumen, delivery order, billing. Qvc mengopresikan 4
call center yg menhendel 179 juga cabang untuk kosumne yg mau memesan sesuatu,
untuk klaim, atau sekedar mendapatkan imformasi. Cal center menggambarkan
bagaimana qvc bertindak dan keberhasilan menghadapi konsumen. Qvc tetap
berusaha produktif, kualitas, dan kepuasan kosumen adalah ukuran proses mereka.
Saat masalah ada, qvc akan segera bertindak. Mengetahui cara meningkatkan
performa dg baik dan kapan harus mengambil tindakan itu adalh kunci mereka.
Dalam kasus ini, pertama kita harus mengetahu biaya kualitas kemudian fokus ke
kualitas total.
Biaya
kualitas
Ketika proses kepuasan konsumen
gagal, kegagalan itu harus dibenahi. Contoh, menurut akademi fisik keluarga
kalifornia, kegagalan proses dalam praktek doktor diartikan sebagai "ini
seharusnya tak terjadi dikantorku, dan tentu ini tak diharapkan lagi".
Definisi ini menggabarkan kegagalan mungkin karena misskomunikasi atau eror.
Atau mungkin karena kesalahan yg tak terlihat.
Banyak perusahaan menghabiskan waktu, usaha untuk merubah dan
meningkatkan kualitasndan performa proses mereka. Mereka percaya bahwa itu bisa
menutup kekurangan mereka di bidang lainnya. Ketidakpuasan konsumen merupakan
baiaya yang mahal untuk perusahaan. Itu mempemgaruhi sekitar 20-30% dr
penjualan. Biaya biaya itu bisa dipisahkan ke-pencegahan -penharapan -kesalahan
inyernal -dan kesalahan eksternal.
Biaya
pencegahan
Ini berhubungan dengan pencegahan
kerusakan sebelum itu terjadi. mencakup desain ulang atas produk yg gagal.
Desain ulang agar produk lebih simpel, training pegawai untuk meningkatkan
kamampuan, dan belerja sama dg supplier agar terjalin kontrak pelayanan yg
harmonis. Untuk mencegah sesuatu yg tak diinginkan, perusahaan harus meluangkan
dana, waktu
Biaya
pengharapan
Biaya pengharapan terjadi saat proses
perusahaan baik. Seperti biaya penhharapan naik saat perfoma naik. Penurun
penhharapan turun karena sumber daya turun, itu perlu evalusi penyebabnya.
Biaya
kesalahan internal
Ini terjadi ketika proses
produksi suatu produk. Ada 2 kategori. 1 rework, sumner daya itu harus
dipekerjakan kembali atau dipindahkan ke tempat lain. 2 pemisahan, dilakukan
saat suatu item ayau sumber daya tidak cocok dengan yg lain. Contoh,
berdasarkan analisis kalangsungan perusahaan memburuk, maka maka bisa merjer
atau akuisi, akan tetapi sejarah perusahaan kurang lemgkap sehingga ada yg
hilang, dari sini proses produksi bisa kurang maksimal.
Biaya
kesalahan eksternal
Ini ditemukan apabila setelah
konsumen mendapatkan barang tersebut, konsumen mengungkapkan kekecewaannya ke
teman, sehinga bisa menyebar. Jika kekecewaan tersebut sangay besar biasanya
konsumentersebut melaporkan melalui media dan sebagainya. Efek kedepannya
profit akan susah. Tanpa sadar itu akan mempengaruhi market share dan profit.
Biaya kesalahan eksternal juga
mencakup garansi. Garansi diberikan bila barang tidak sesuai atau mengalami
kerusakan atas kesalahan pabrik. Biasanya garansi diberikan dalam waktu
tertentu. Contoh, tv diberikan garansi selama 90 hari atau kendaraan selama 5
tahun atau sejauh 50000 mil, tergantung mana yg tercapai lebih dulu. Garansi
juga bisa berbentuk produk yg berbeda.
Etik
dan kualitas
Termasuk training, penharapan,
pemisahaan, pekerjaan, garansi, atau penurunan pemjualan karena penurunan
kepuasan konsumen. Dan uuga termasuk dengan sosial perusahaan. Contoh,
kenyamanan perusaahn, atau mungkin suara sperusahan yg terlalu bising. Praktek
bisnis pemberdayaan yg kurang bagus adalah sumber lain dari produk. Mencakup. 1
sikap penyedia yg terlalu mengeksploitasi terhadap konsumen. 2 menyedia
menyembunyikan atau tidak transparan. 3 penyedia yg mencari keuntungan atas
konsumnmen itu,
Ini merupakan tindakan yg tidak etis
yg tidak disukai konsumen, apabila konsumen mengetahui hal tersebut maka
konsumen bisa merasa sangat kecewa yerhadap penyedia atau peruahaan tersebut.
Perusahaan seharusnya lebih
mengutamakana kepuasan serya kualitas produknya. Sehinnga itu bisa meningkatkan
prospek perusahaan Tersebut. Tapi perusahaan yg terlalu mengejar keuntungan
sendiri, mengekploitasi pekerjannya dan tidak menjalin kerjasa yg harmonis dg
yg lain itu jusyru akan membahayakan perushaan itu sendiri. Tanpa sadar mungkin pekerka akan membocorkan
kecurangan perusahaan. Juya pekerja tidak bersemangat bekerja di perusahaan.
Bisa jadi ininakan smapai kepada konsumen sehingga konsumen juga terpengaruh.
Pekerja juga malas untuk melayani konsumen. bisa dibayangkan prrusahan itu di
masa depan. Sikap etik perusahaan juga tergantung pekerjannya. Yak hanya
konsumen saja yg harus diperlakukan dg baik selain pekerja masih ada pemegang
saham, partner, kreditor dsb.
Poin2 diatas harus saling disesuaikan
dan diimbangkan supaya lebih mudah diatur. Pembelajaran tentng ethik perushaan
juga tidak gratis, perusahaan harus memperkenalkan ethik dan tugas mereka.
1. KUALITAS DAN
STRATEGI
Definisi
Kualitas
Kualitas
merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yang pertama kualitas
berbasis pengguna dimana kualitas tergantung kepada audiensnya. Pendekatan ini
biasanya digunakan oleh orang pemasaran dan pelanggan. Yang kedua, kualitas
berbasis manufaktur yang biasanya diterapkan oleh manajer produksi. Dalam pendekatan
ini kualitas suatu barang berarti pemenuhan standar dan membuat produk dengan
benar sejak awal. Yang ketiga adalah kualitas itu berbasis produk yang
memandang bahwa kualitas sebagai variabel yang pesisi dan dapat dihitung.
Kualitas
dan Strategi
Arnold
Palmer Hospital menemukan bahwa kualitas merupakan obat kuat untuk memperbaiki
operasi. Mengelola kualitas membantu mambangun strategi diferensiasi, biaya
rendah, dan respon cepat sukses. Kualitas adalah faktor penentu keberhasilan
bagi perusahaan-perusahaan. Peningkatan kualitas membantu perusahaan
meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya yang kemudian akan meningkatkan
keuntungan. Peningkatan penjualan sering terjadi saat perusahaan mempercepat
respon mereka, merendahkan harga jual, dan meningkatkan reputasi mereka dengan
produk-produk yang berkualitas. Meningkatkan kualitas menurunkan biaya turun
karena perusahaan meningkatkan produktivitas dan menurunkan rework,
bahan yang terbuang, dan biaya garansi.
Perusahaan
dengan kualitas terbaik lima kali lebih produktif di bandingkan dengan kualitas
yang paling rendah. Kualitas yang rendah berpengaruh terhadap organisasi secara
keseluruhan. Namun dalam hal ini yang terpenting adalah membangun sebuah
organisasi yang dapat mencapai kualitas dan mempengaruhi organisasi secara
keseluruhan. Suatu strategi kualitas yang berhasil dimulai dengan lingkungan
organisasi yang membantu perkembangan kualitas yang berhasil dan diikuti oleh
pemahaman prinsip kualitas; upaya untuk melibatkan para pekerja dalam aktivitas
yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan kualitas.
Pengaruh
Kualitas
Kualitas
merupakan elemen yang penting dalam operasi, ada tiga alasan kualitas itu
penting, yaitu:
·
Reputasi Perusahaan.
Kualitas
akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan
pekerjanya, dan hubungan pemasoknya.
·
Kehandalan Produk.
Pengadilan
terus berusaha menghukum organisasi-organisasi yang merancang, memproduksi,
atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaannya mengakibatkan kerusakan
atau kecelakaan. Contohnya: Consumer Product Safety Act.
·
Keterlibatan global.
Kualitas
adalah suatu perhatian internasional. Produk-produk perusahaan yang akan
bersaing di pasar internasional harus memenuhi ekspetasi akan kualitas, desain,
dan harganya secara global.
2. BIAYA KUALITAS
Biaya
Kualitas adalah biaya akibat melakukan hal yang salah, yaitu harga
yang harus dibayar karena tidak sesuai dengan standar. Ada empat kategori utama
yang dikaitkan dengan biaya kualitas, yaitu:
1.
Biaya Pencegahan
Biaya
yang terkait dengan mengurangi kemungkinan komponen atau jasa mengalami
kerusakan. Contoh: pelatihan, program peningkatan kualitas.
2.
Biaya Penaksiran
Biaya
yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen, dan jasa.
Contoh: biaya pengujian, laboraturium, dan pemriksa.
3.
Kegagalan internal
Biaya
yang diakibatkan oleh produksi komponen atau jasa yang rusak sebelum diantarkan
ke pelanggan. Contoh: rework, scrap, dan waktu tunggu akibat
mesin rusak
4.
Biaya eksternal
Biaya
yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat. Contoh: rework,
barang yang dikembalikan, kewajiban, kehilangan kepercayaan, dan biaya pada
masyarakat.
Tiga biaya pertama yang disebutkan diatas dapat
diperkirakan, namun untuk biaya eksternal sangat sulit untuk dihitung. Pada
kondisi keseimbangan, biaya produk yang berkualitas hanyalah sebagian dari
keuntungan. Philip Crosby dan Genichi berpendapat bahwa organisasi yang kalah
adalah organisasi yang gagal berupaya agresif di bidang kualitas.
3. ETIKA DAN
MANAJEMAN KUALITAS
Bagi
seorang manajer operasi, memberikan produk dan jasa yang sehat, aman, dan
berkualitas kepada pelanggan adalah salah satu pekerjaan yang terpenting.
Kurangnya proses desain dan produksi, pengembangan produk-produk berkualitas
rendah tidak hanya mengakibatkan biaya produksi yeng lebih tinggi tetapi juga
dapat menimbulkan kecelakaan, tuntutan hukum, dan bertambahnya peraturan
pemerintah.
Jika
sebuah perusahaan yakin telah memperkenalkan sebuah produk yang layak
dipertanyakan, maka tindakan tanggung jawab harus didasari oleh perbuatan etis.
Sebuah perusahaan manufaktur harus menerima tangggung jawab untuk setiap produk
berkualitas rendah atau produk-produk yang terkontaminasi yang mereka pasarkan
kepada masyarakat.
Ada
banyak pihak berkepentingan yang terlibat dalam produksi dan pemasaran
produk-produk berkualitas rendah, termasuk pemegang saham, para pekerja,
pelangan, pemasok, distributor dan kreditor. Dalam hal etika, setiap perusahaan
harus mengembangkan nilai inti yang menjadi panduan sehari-hari untuk semua
orang.
4. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
Total
Quality Management (TQM) mengacu pada penekanan
kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga
pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan
perusahaan yang ingin terus meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa
penting bagi pelanggan. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan
berkualitas, yaitu
1.
Kualitas meliputi usaha memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan
2.
Kualitas mencakup produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan
3.
Kualitas merupakan kondisi yang
selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang
berkualitas pada saat yang lain).
4.
Kualitas merupakan suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
yang memenuhi atau melebihi harapan.
Manfaat
Program TQM
TQM
sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf organisasi.
Manfaat TQM bagi pelanggan adalah:
·
Sedikit atau bahkan tidak memiliki
masalah dengan produk atau pelayanan.
·
Kepedulian terhadap pelanggan lebih
baik atau pelanggan lebih diperhatikan.
·
Kepuasan pelanggan terjamin.
Manfaat TQM bagi institusi adalah:
·
Terdapat perubahan kualitas produk
dan pelayanan
·
Staf lebih termotivasi
·
Produktifitas meningkat
·
Biaya turun
·
Produk cacat berkurang
·
Permasalahan dapat diselesaikan dengan
cepat.
Manfaat TQM bagi staf Organisasi adalah:
·
Pemberdayaan
·
Lebih terlatih dan berkemampuan
·
Lebih dihargai dan diakui
Manfaat lain dari implementasi TQM yang mungkin dapat
dirasakan oleh institusi di masa yang akan datang adalah:
·
Membuat institusi sebagai pemimpin
(leader) dan bukan hanya sekedar pengikut (follower)
·
Membantu terciptanya tim work
·
Membuat institusi lebih sensitif
terhadap kebutuhan pelanggan
·
Membuat institusi siap dan lebih
mudah beradaptasi terhadap perubahan
·
Hubungan antara staf departemen yang
berbeda lebih mudah
Tujuh
konsep program TQM yang efektif yaitu perbaikan berkesinambungan, Six Sigma,
pemberdayaan pekerja, benchmarking, just-in-time (JIT), konsep Taguchi, dan
pengetahuan perangkat TQM.
Ada
tujuh konsep program TQM yang efektif, yaitu:
1. Perbaikan
Berkesinambungan
TQM
membutuhkan perbaikan berkesinambungan yang tidak pernah berhenti yang mencakup
orang, peralatan, pemasok, bahan, dan prosedur. Dasar filosofi ini adalah
setiap aspek dari operasi perusahaan dapat diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah
kesempurnaan yang tidak akan pernah dapat diraih, tetapi selalu diupayakan.
2. Six
Sigma
Six
sigma adalah program untuk menghemat waktu, meningkatkan kualitas, dan
menurunkan biaya. Six sigma juga merupakan sebuah sistem yang menyeluruh yaitu
suatu strategi karena berfokus pada kepuasan pelanggan total, disiplin karena
mengikuti six sigma improvement model formal, dan sekumpulan perangkat (lembar
perangkat, diagram sebab-akibat, diagram pareto, diagram alir, histogram, dan statistical
process control) untuk memperoleh dan mempertahankan kesuksesan dalam
bisnis.
3. Pemberdayaan
Pekerja
Pemberdayaan
pekerja berarti melibatkan pekerja pada setiap langkah proses produksi.
Ada beberapa cara untuk memberdayakan pekerja:
- Membina jaringan komunikasi yang melibatkan pekerja
- Membentuk para pekerja yang bersikap terbuka dan mendukung
- Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan tsaf kepada para pekerja di bagian produksi
- Membangun organisasi yang memiliki moral yang tinggi
- Menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim-tim dan lingkaran-lingkaran kualitas
4. Benchmarking
Benchmarking
merupakan pemilihan standar kinerja yang mempresentasikan kinerja terbaik dari
suatu proses atau aktivitas. Benchmarking meliputi pemilihan standar produk,
jasa, biaya atau kebiasaan yang mewakili suatu kinerja terbaik dari proses atau
aktivitas serupa dengan proses atau aktivitas Anda.
Langkah
menetapkan benchmark antara lain:
- Menetapkan apa yang akan dijadikan benchmark
- Membentuk tim benchmark
- Mengidentifikasi mitra-mitra benchmark
- Mengumpulkan dan menganalisis informasi benchmark
- Mengambil tindakan untuk menyamai atau melebihi benchmark
Ukuran-ukuran
kinerja khusus yang digunakan dalam benchmark meliputi persentase cacat, biaya
per unit atau per pesanan, waktu proses per unit, waktu respon layanan, imbal
hasil investasi, tingkat kepuasan pelanggan, dantingkat ingatan pelanggan.
5. Just
in Time
Konsep
JIT diadakan untuk perbaikan berkesinambungan dan penyelesaikan masalah. Dalam
konsep JIT, barang diproduksi dan diantarkan saat mereka dibutuhkan (saat ada
permintaan).
JIT
berkaitan dengan kualitas dalam beberapa hal:
- JIT memangkas biaya kualitas
- JIT meningkatkan kualitas
Kualitas
yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit, serta sistem JIT yang
lebih baik dan mudah digunakan. Tujuan memiliki persediaan adalah melindungi
kinerja produksi yang buruk yang disebabkan oleh kualitas yang tidak dapat
diandalkan. Jika kualitasnya konsisten, maka JIT membuat perusahaan dapat
mengurangi semua biaya yang terkait pada persediaaan.
6. Konsep
Taguchi
Genichi
Taguchi memberikan tiga konsep yang bertujuan memperbaiki kualitas
produk dan proses, yaitu:
- Ketangguhan kualitas (quality robuustness)
Produk
berkualitas tangguh adalah produk yang dapat diproduksi secara beragam dan
konsisten dalam segala kondisi manufaktur dan lingkungan yang kurang baik dan
bukan menghilangkan penyebabnya. Taguchi menyarankan bahwa menghilangkan
pengaruh biasanya lebih murah daripada menghilangkan penyebab, dan lebih
efektif dalam memproduksi produk yang tangguh. Dengan cara ini, variasi kecil
dalam bahan dan proses tidak akan mengganggu kualitas produk.
- Fungsi kerugian kualitas(quality loss function)
Quality
loss function (QLF) mengidentifikasikan semua
biaya yang berkaitan dengan kualitas rendah dan menunjukan bagaimana biaya ini
meningkat jika kualitas produk semakin jauh dengan keinginan pelanggan.
Biaya ini tidak hanya meliputi ketidakpuasan pelanggan, tetapi juga biaya
garansi dan jasa, biaya pemeriksaan internal, perbaikan, scrap, dan biaya-biaya
yang dianggap sebagai biaya bagi masyarakat.
- Kualitas berorientasi sasaran (target oriented quality)
Kualitas
berorientasi sasaran merupakan sebuah filosofi perbaikan terus menerus untuk
membuat kualitas produk tepat sesuai dengan sasaran.
7. Perangkat
Manajemen Kualitas Total
Perangkat
manajemen kualitas total antara lain adalah lembar periksa, diagram
sebab-akibat, diagram pareto, diagram alir, histogram, dan statistical
process control (SPC).
5. SIX SIGMA
Six sigma, yang sangat bergantung pada
prinsip-prinsip TQM, adalah sistem yang komprehensif dan fleksibel untuk
mencapai, mempertahankan, dan memaksimalkan kesuksesan bisnis melalui
meminimumkan kecacatan dan variasi proses. six sigma mempunyai focus yang
berbeda dari TQM: itu didorong oleh pemahaman dekat kebutuhan pelanggan,
penggunaan disiplin fakta, data dan analisis statistic dan perhatian untuk
memanage, meningkatkan proses bisnis.
Gambar 1. Fokus
Six Sigma
Six sigma memfokuskan pada untuk
mengurangi variasi dalam proses serta memusatkan proses pada target mengukur
kinerja. Salah satu cacat-terlalu banyak variasi atau proses yang tidak sesuai
target-mendegradasi kinerja proses. Contohnya, departemen pemberian kredit
suatu bank mengiklankan persetujuan pengajuan kredit dalam 2 hari. Jika dalam
kenyataannya rentangnya dari 1 sampai 5 hari, dengan rata-rata 2 hari,
pelanggan yang harus menunggu lebih dari 2 hari akan marah. Variabilitas proses
menyebabkan ketidakpuasan pelanggan. Demikian pula jika dalam kinerja nyatanya
bank konsisten dengan pemrosesan pengajuan kredit selama 3 hari maka semua
pelanggan akan tidak puas.
Dalam kasus ini, prosesnya konsisten
tapi tidak tepat dengan target. six sigma merupakan pendekatan yang ketat untuk
menyelaraskan proses dengan langkah-langkah target kinerja mereka dengan
variabilitas yang rendah. Six sigma awalnya dikembangkan berkaitan dengan tujuan mencapai tingkat output rusak yang
rendah oleh proses berkembangnya output rata-rata untuk ukuran kinerja adalah +
/ - standar deviasi dari batas-batas spesifikasi untuk layanan atau produk.
Meskipun six sigma berakar dari usaha
untuk meningkatkan proses manufaktur, namun six sigma dapat diaplikasikan untuk
pendekatan proses non manufaktur seperti penjualan, HR, CS, dan pelayanan
keuangan. Konsep mengeliminir cacat masih sama, meskipun definisi cacat
bergantung pada proses yang terlibat. Contohnya, kegagalan HRD untuk menemukan
target pekerja yang akan dipekerjakan sebagai kecacatan.
Model Perbaikan Six Sigma
Ada lima langkah yang mengarahkan ke perbaikan dalam
kinerja proses, yaitu:
1. Define
Menentukan
karakteristik output proses yang sangat penting untuk kepuasan pelanggan dan
mengidentifikasi kesenjangan antara karakteristik yang ditentukan dengan kemampuan proses. Mendapatkan gambaran
dari proses saat ini dengan mendokumentasikannya menggunakan diagram alur dan
grafik proses.
2. Measure
Mengukur
pekerjaan proses apakah yang mempengaruhi kesenjangan. memilih apa untuk
mengukur, mengidentifikasi sumber data, dan menyiapkan rencana pengumpulan
data.
3. Analyze
Pemakaian
data dari fase pengukuran untuk analisis proses, mengaplikasikan ke dalam alat
seperti diagram Pareto, diagram Scatter, dan diagram sebab akibat. Analisa
data untuk menyelidiki dan memverifikasi sebab-dan-efek hubungan. Tentukan apa
hubungannya, dan berusaha untuk memastikan bahwa semua faktor telah
dipertimbangkan. Mencari akar penyebab dari cacat yang sedang diselidiki.
4. Improve
Meningkatkan atau mengoptimalkan proses saat
ini berdasarkan analisis data menggunakan teknik seperti desain eksperimen,
poka yoke atau kesalahan pemeriksaan, dan standar kerja untuk membuat yang
baru, proses keadaan masa depan.
5. Control
Kontrol penetapan proses masa depan untuk
memastikan bahwa setiap penyimpangan telah dikoreksi sebelum mereka mengakibatkan
cacat. Sistem kontrol diimplementasikan seperti kontrol proses statistik,
produksi papan, dan visual tempat kerja dan proses secara terus-menerus
dipantau.
Acceptance Sampling
Gambar 2. Acceptance sampling
Sebelum
semua internal proses dievaluasi kinerjanya, input-input harus dipastikan
mempunyai kualitas yang terjamin. Fungsi pemeriksaan dari semua pasokan adalah
upaya identifikasi adanya kemungkinan kecacatan pada bahan baku. Namun proses
tersebut butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit. Acceptance sampling adalah
aplikasi statistic untuk menentukan jika kuantitas material dari pemasok dapat
diterima atau ditolakberdasarkan inspeksi atau tes dari sampel yang diambil.
Acceptance sampling berbasis pada pedoman statistika danlogika matematis.
Statistical Process Control
Pengendalian proses secara statistik
dan sampling penerimaan merupakan alat statistik yang terpenting dalam
mengendalikan mutu. Proses pengendalian secara statistik merupakan teknik
statistik yang secara luas digunakan untuk memastikan bahwa proses yang sedang
berjalan telah memenuhi standar. Tujuan sistem pengendalian proses adalah untuk
memberikan informasi awal secara statistik di tempat timbulnya sebab-sebab
khusus (variasi yang ditimbulkan oleh gangguan pada proses) yang mempengaruhi
variasi. Tanda awal seperti itu dapat mempercepat pengambilan keputusan yang
tepat untuk menghapus sebab-sebab khusus tersebut. Alat sederhana yang
digunakan untuk memisahkan variasi alami dengan variasi khusus adalah peta
kendali proses. Peta tersebut digunakan untuk mengukur kinerja proses. Suatu
proses dikatakan terkendali secara statistik jika sumber variasi satu-satunya
adalah sebab-sebab yang alami. Proses tersebut harus digambarkan dalam peta
kendali proses melalui pendeteksian dan penghapusan sebab-sebab variasi yang
khusus. Setelah itu, barulah dapat diprediksi kinerjanya dan dapat ditentukan
kemampuannya untuk memenuhi apa yang diharapkan oleh konsumen. Tujuan dari
pembuatan peta kendali adalah untuk membantu membedakan mana variasi yang alami
dan variasi yang dipengaruhi oleh sistem penyebab tertentu.
Variasi Hasil Proses
Tidak
ada dua jasa atau barang yang sama persis karena proses yang digunakan untuk
menghasilkan mengandung banyak sumber variasi bahkan jika proses dikerjakan
sebagaimana yang dimaksud oleh produsen. terlepas dari apakah proses ini
menghasilkan jasa atau produk, tidak ada yang bisa dilakukan untuk
menghilangkan variasi dalam output. Manajemen harus menginvestigasi penyebab
variasi dengan tujuan meminimalisir variasi tersebut.
Pengukuran
kinerja. Kinerja dapat dievaluasi dalam dua cara. Pertama adalah mengukur
variable, yakni karakteristik barang atau jasa seperti berat, panjang, volume
ataupun lainnya yang dapat diukur. Keuntungan menggunakan kinerja variable
adalah jika ada ketidaktepatan dalam barang atau jasa, inspector tahu betul.
Kerugiannya adalah bahwa pengukuran tersebut biasanya melibatkan peralatan
khusus, keterampilan karyawan, panjangnya prosedur, waktu dan usaha. Cara kedua
adalah mengukur atribut; layanan atau produk karakteristik yang dapat dengan
cepat dihitung untuk kinerja yang dapat diterima. Contoh atribut yang bisa
dihitung yaitu jumlah klaim asuransi yang salah dikarenakan kurang atau
kelebihan bayar.
Sampling.
pendekatan yang paling menyeluruh untuk pemeriksaan adalah untuk memeriksa
setiap layanan atau produk pada tahap proses untuk menjaga kualitas. Inspeksi
menyeluruh digunakan ketika biaya inspeksi tidak terlalu besar. rencana
pengambilan sampel disusun dengan baik bisa mendekati tingkat perlindungan yang
sama seperti pemeriksaan lengkap. Rencana pengambilan sampel menentukan ukuran
sampel, yang merupakan kuantitas acak.
Distribusi
sampling. relatif terhadap ukuran kinerja, output proses dapat digambarkan oleh
distribusi proses, dengan rata-rata dan varian yang akan diketahui hanya dengan
pemeriksaan lengkap dengan akurasi 100%. Maksud dari sampling adalah untuk
mwngestimasi pengukuran variable atau atribut tanpa melakukan inspeksi
menyeluruh. Dengan sampling, kita mencoba mengestimasi parameter distrbusi
proses memakai statistic seperti sampel rata-rata dan standar deviasi.
1.
Sampel rata-rata adalah
jumlah observasi dibagi total jumlah observasi
2.
Standar deviasi adalah akar
kuadrat dari varians distribusi. perkiraan deviasi standar proses berdasarkan
sampel diberikan oleh
Gambar
3. Hubungan distribusi rata-rata sampel dan proses distribusi
6. STATISTICAL PROCESS
CONTROL
Pengendalian Proses Statistikal (Statistical Process Control = SPC) adalah suatu terminologi
yang dimulai sejak tahun 1970-an untuk menjabarkan
penggunaan teknik-teknik statistical (statistical techniques) dalam memantau dan meningkatkan performansi proses
menghasilkan produk berkualitas. Pada tahun 1950-an sampai 1960-an digunakan terminologi Pengendalian Kualitas Statistikal (Statistical Quality Control = SQC) yang memiliki pengertian sama dengan Pengendalian Proses Statistikal (Statistical
Process Control =
SPC).
Pengen dalian
kualitas merupakan aktivitas teknik dan manajemen, melalui
mana
kita mengukur karakteristik
kualitas dari output (barang dan/atau
jasa), kemudian membandingkan hasil pengukuran itu dengan spesifikasi output
yang diinginkan pelanggan, serta mengambil
tindakan perbaikan yang tepat apabila ditemikan perbedaan
antara performansi actual dan standard.
Berdasarka uraian diatas,
kita boleh mendefinisikan Pengendalian Proses Statistikal (SPC)
sebagai
suatu
metodologi
pengumpulan
dan
analisis
data
kualitas, serta penentuan
data interpretasi pengukuran-pengukuran yang menjelaskan tentang proses dalam suatu system industri,
untuk meningkatkan kualitas dari output guna memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan.
Dari model deteksi dapat dilihat bahwa perbaikan proses dilakukan
pada saat produksi mengeluarkan output, kemudian apabila ada masalah baru diperbaiki
kemudian. Model ini walaupun digunakan untuk perbaikan tetapi sangat tidak efektif dan efisien karena kerugian yang sudah terjadi, seperti kerugian uang, waktu dan bahan baku.
Gambar 4. Model Pencegahan
Dari model deteksi dapat dilihat bahwa perbaikan proses dilakukan
pada saat melakukan produksi
sehingga pada saat itu juga ada masalah (yang dapat dilihat melalui peta kontrol) pada saat itu juga dilakukan tindakan
perbaikan, sehingga kerugian uang, waktu dan bahan baku yang ditimbulkan tidak berkelanjutan.
Gambar 5. Model Deteksi
Tujuan dari pendekatan Pengendalian Proses Statistikal (SPC)
yaitu :
·
Meminimumkan/ mengurangi
biaya produksi
·
Mencapai konsistensi dari produk dan service yangg akan
menemukan spesifikasi produk dan harapan konsumen (consumer expectation)
·
Menciptakan peluang bagi semua anggota organisasi
untuk berkontribusi dalam peningkatan kualitas (quality improvement)
·
Membantu manajemen dan karyawan produksi membuat
keputusan yang lebih ekonomis mengenai keputusan yang akan mempengaruhi proses
1. Check Sheet
Check sheet
(lembar pemeriksaan) adalah lembar yang dirancang sederhana berisi daftar
hal-hal yang perlukan untuk tujuan perekaman data sehingga pengguna dapat
mengumpulkan data dengan mudah, sistematis, dan teratur pada saat data itu
muncul di lokasi kejadian. Data dalam check sheet baik berbentuk
data kuantitatif maupun kualitatif dapat dianalisis secara cepat (langsung)
atau menjadi masukan data untuk peralatan kualitas lain, misal untuk masukan
data Pareto chart.
Gambar di bawah ini menunjukkan
contoh check sheet yang digunakan untuk mengumpulkan data cacat per jam.
Gambar 6. Contoh Check Sheet
2. Scatter Diagram
Scatter
diagram (diagram pencar) adalah grafik yang menampilkan sepasang
data numerik pada sistem koordinat Cartesian, dengan satu variabel pada masing-masing
sumbu, untuk melihat hubungan dari kedua variabel tersebut. Jika kedua variabel
tersebut berkorelasi, titik-titik koordinat akan jatuh di sepanjang garis atau
kurva. Semakin baik korelasi, semakin ketat titik-titik tersebut mendekati
garis.
Gambar di bawah ini menunjukkan
contoh scatter diagram yang digunakan untuk melihat sejauh mana
temperatur mempengaruhi defect. Tampak bahwa ada korelasi antara
temperatur dan defect, di mana semakin tinggi temperatur semakin rendah
jumlah defect, ini mungkin karena proses warm-up mesin yang
kurang.
Gambar 7. Contoh Scatter Diagram
3. Fishbone Diagram
Fishbone
diagram (diagram tulang ikan) sering disebut juga diagram Ishikawa
atau cause–and–effect diagram (diagram sebab-akibat). Fishbone diagram
adalah alat untuk mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek
atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming.
Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup
manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Setiap kategori
mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming.
Gambar di bawah ini menunjukkan
contoh bentuk fishbone diagram dengan manpower, machinery,
material, dan methods sebagai kategori. Kategori ini hanya
contoh, anda bisa menggunakan kategori lain yang dapat membantu mengatur
gagasan-gagasan. Sebaiknya tidak ada lebih dari 6 kategori.
Gambar 8. Contoh Fishbone Diagram
4. Pareto Chart
Pareto chart
(bagan pareto) adalah bagan yang berisikan diagram batang (bars graph)
dan diagram garis (line graph); diagram batang memperlihatkan
klasifikasi dan nilai data, sedangkan diagram garis mewakili total data
kumulatif. Klasifikasi data diurutkan dari kiri ke kanan menurut urutan ranking
tertinggi hingga terendah. Ranking tertinggi merupakan masalah prioritas atau
masalah yang terpenting untuk segera diselesaikan, sedangkan ranking terendah
merupakan masalah yang tidak harus segera diselesaikan.
Prinsip pareto chart
sesuai dengan hukum Pareto yang menyatakan bahwa sebuah grup selalu memiliki
persentase terkecil (20%) yang bernilai atau memiliki dampak terbesar (80%). Pareto
chart mengidentifikasi 20% penyebab masalah vital untuk mewujudkan 80% improvement
secara keseluruhan. Gambar di bawah ini menunjukkan contoh pareto chart.
Gambar 9. Contoh Pareto Chart
Tentang hukum Pareto telah dibahas
dalam posting berjudul: Analisis ABC,
yang merupakan aplikasi hukum Pareto dalam manajemen persediaan (inventory
management).
5. Flow Charts
“Draw a
flowchart for whatever you do. Until you do, you do not know what you are
doing, you just have a job” — Dr. W. Edwards Deming.
Flow charts
(bagan arus) adalah alat bantu untuk memvisualisasikan proses suatu
penyelesaian tugas secara tahap-demi-tahap untuk tujuan analisis, diskusi,
komunikasi, serta dapat membantu kita untuk menemukan wilayah-wilayah perbaikan
dalam proses.
Gambar di bawah ini menunjukkan
contoh flow chart.
Gambar 10. Contoh Flow Charts
6. Histogram
Histogram
adalah alat seperti diagram batang (bars graph) yang digunakan untuk
menunjukkan distribusi frekuensi. Sebuah distribusi frekuensi menunjukkan
seberapa sering setiap nilai yang berbeda dalam satu set data terjadi. Data
dalam histogram dibagi-bagi ke dalam kelas-kelas, nilai pengamatan dari tiap
kelas ditunjukkan pada sumbu X.
Teori mengatakan bahwa distribusi
yang normal, yaitu yang kebanyakan datanya mendekati nilai rata-rata akan
ditunjukan oleh histrogram yang berbentuk lonceng, seperti contoh gambar di
bawah ini. Tapi jika histogram serong ke kiri atau ke kanan berarti kebanyakan
data berkumpul dekat batas toleransi suatu pengukuran sehingga ada kemungkinan
data tidak normal (ada masalah ketika pengukuran, atau bahkan ada masalah dalam
proses). Untuk memastikan data normal atau tidak sebaiknya menggunakan metode
uji kenormalan data, seperti Kolmogorov-Smirnov test atau Anderson-Darling
normality test.
Gambar 11. Contoh Histogram
7. Control Chart
Control chart
atau peta kendali adalah peta yang digunakan untuk mempelajari bagaimana proses
perubahan dari waktu ke waktu. Data di-plot dalam urutan waktu. Control
chart selalu terdiri dari tiga garis horisontal, yaitu:
- Garis pusat (center line), garis yang menunjukkan nilai tengah (mean) atau nilai rata-rata dari karakteristik kualitas yang di-plot-kan pada peta kendali.
- Upper control limit (UCL), garis di atas garis pusat yang menunjukkan batas kendali atas.
- Lower control limit (LCL), garis di bawah garis pusat yang menunjukkan batas kendali bawah.
Garis-garis
tersebut ditentukan dari data historis, terkadang besarnya UCL dan LCL
ditentukan oleh confidence interval dari kurva normal. Dengan control
chart, kita dapat menarik kesimpulan tentang apakah variasi proses
konsisten (dalam batas kendali) atau tidak dapat diprediksi (di luar batas
kendali karena dipengaruhi oleh special cause of variation, yaitu
variasi yang terjadi karena faktor dari luar sistem).
Gambar di bawah ini menunjukkan
contoh control chart.
Gambar 12. Contoh Control Charts
7. CAPABILITY
PROCESS
Syarat -syarat pelaksanaan process
capability analysis 1
- Jika kita sudah mengetahui bagaimana kinerja proses kita (voice of process), tentunya kita ingin membandingkannya dengan specifikasi yang ditentukan pelanggan (voice of customer)
- Analisis kemampuan proses (process capability analysis, PCA) menggambarkan performansi proses dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan
- Analisis kemampuan proses dapat dinyatakan sebagai probabilitas menghasilkan karakteristik yang tidak sesuai, pada saat proses sedang in-control
Syarat-syarat
pelaksanaan process capability analysis 2
Analisis kemampuan
proses merujuk pada keseragaman proses. Variabilitas di dalam proses merupakan
ukuran keseragaman output. Dalam hal ini terdapat dua cara berpikir tentang
variabilitas:
·
Variabilitas natural pada waktu
tertentu; dan
·
Variabilitas dari waktu ke waktu
Analisis
kemampuan proses merupakan salah satu bagian penting di dalam program perbaikan
kualitas keseluruhan, dengan kegunaan utama sebagai berikut (Montgomery, 2002:
351 – 352):
·
Memperkirakan seberapa baik proses
yang diamati mampu memenuhi syarat toleransi yang diinginkan;
·
Membantu product developers/
designers di dalam memilih atau memodifikasi sebuah proses;
·
Membantu menetapkan suatu interval
antar sampel untuk keperluan memonitor proses;
·
Menentukan syarat-syarat kinerja
untuk peralatan baru;
·
Memilih vendor;
·
Merencanakan urutan proses produksi
di mana di dalamnya terdapat efek interaktif dari proses terhadap toleransi;
dan
·
Mengurangi variabilitas proses
manufakturing
Berbagai
Process Capability Ratio 1
- Cara yang lebih umum untuk menyatakan kapabilitas proses adalah dengan menggunakan process capability ratio
- Index proses potential (process potential index) yang dilambangkan dengan Cp diperoleh dengan cara membandingkan rentang specifikasi dengan rentang proses
- Rasio kemampuan proses yang setangkup (mempunyai distribusi yang simetris)
- Rasio kemampuan proses yang setangkup dengan standar deviasi proses,σ,tidak diketahui:
- Rasio kemampuan proses yang tidak setangkup, dari konsep Cp diturunkan konsep Process Capability Index (Cpk)
Nilai
estimasi dapat diperoleh dengan mengganti dan pada rumus di
atas dengan nilai estimasinya.
Keterangan notasi di tiap-tiap rumus adalah sebagai berikut:
- Cp = nilai rasio kemampuan proses yang setangkup
- Cpk = nilai rasio kemampuan proses yang tidak setangkup
- Cpu, Cpl = nilai atas dan bawah rasio kemampuan proses yang tidak setangkup
- USL = batas spesifikasi atas
- LSL = batas spesifikasi bawah
- σ = nilai standar deviasi proses
- µ = nilai rata-rata proses
- Nilai Cp > 1 artinya natural tolerance limit berada di dalam USL dan LSL.
- Cara interpretasi lainnya adalah dengan menggunakan perhitungan:
- P = (1/ Cp )100%
- Nilai P menunjukkan persentase “band-width” batas spesifikasi yang digunakan oleh proses
Catatan:
Rumus-rumus rasio kemampuan proses tersebut di atas dapat
digunakan bila asumsi berikut ini dipenuhi:
- Karakteristik kualitas yang menjadi pokok bahasan berdistribusi normal;
- Proses dalam keadaan terkendali secara statistik
Rekayasa
Kualitas
Kualitas kinerja yang sukses sering
kali lebih dari sebuah proses perbakan. Hal ini juga melibatkan layanan atau
desain produk.Menurut pemikiran Genichi Taguchi, rekayasa kualitas adalah
pendekatan yang melibatkan gabungan antara metode rekayasa dan statistik untuk mengurangi
biaya dan meningkatkan kualitas dengan mengoptimalkan desain produk dan proses
manufaktur.
Contoh “Menilai Kemampuan Proses dari Pengamatan
Intensif dari Laboratorium Unit
Pengamatan
intensif dari laboratorium unit memiliki sebuah durasi rata-rata 26,2 menit dan
standar penyimpangan 1,35 menit. Total waktu untuk pelayanan ini adalah 25
menit dengan batas spesifikasi tinggi 30 menit dan batas spesifikasi rendah 20
menit. Orang-orang yg terlibat dari penelitian ini ingin memiliki penampilan empat sigma dari penelitian
mereka. Apakah proses laboratorium mereka memiliki kemampuan pada performansi
level ini?
Solusi:
Para
peneliti mulai dengan mengambil pemeriksaan cepat untuk melihat jika prosesnya
memiliki kapabilitas dengan mengaplikasikan indeks proses kapabilitas:
Kalkulasi spesifikasi rendah: = 1,53
Kalkulasi spesifikasi tinggi: = 0,94
Cpk
= Minimum dari (1,53 ; 0,94) = 0,94
Karena nilai target untuk empat-sigma
performansi adalah 1,33, indeks proses kapabilitas menunjukan pada peneliti
bahwa proses ini tidak sesuai. Namun, peneliti tidak mengetahui bahwa
masalahnya adalah variabilitas dari proses, atau memusat pada prosesnya, atau
kedua-duanya. Beberapa pilihan yang tersedia untuk mengembangkan proses
bergantung pada bagaimana kita mengenali masalahnya.
Kemudian
peneliti melakukan pengecekan di variabilitas prosesnya dengan rasio
kapabilitas proses:
Cp
= = 1,23
Variabilitas proses tidak menghasilkan
target di empat-sigma yaitu 1,33. Dengan penuh konsekuensi, peneliti
menginisialisasi untuk melihat dimana variabilitas dulu dikenalkan terhadap
proses. Dua aktivitas, persiapan laporan dan persiapan contoh-contoh
peluncuran, telah diidentifikasikan sebagai prosedur yang tidak konsisten . Prosedur-prosedur
ini telah dimodifikasi untuk menyediakan aksi yang konsisten, Data baru sudah
dikumpulkan dan durasinya pun kini 26,1 menit dengan standar penyimpangan 1,20
menit. Peneliti sekarang memiliki variabilitas proses di level empat-sigma performansi
sebagai indikasi oleh rasio kapabilitas proses :
CPK
= = 1,39
Namun, indeks proses kapabilitas terindikasi masalah
tambahan untuk kembali diselesaikan:
Cpk
= Minimum dari = 1,08
Poin
Keputusan
Proses
penelitian masih tidak dalam level performansi empat-sigma dalam durasi waktu
yg ditetapkan. Peneliti melakukan pencarian sebab-sebab yang tidak terpusat
dengan distribusi durasi waktu. Peneliti menemukan jaminan periodik dalam
sebuah potongan kunci alat-alat mengetest. Mendapat mesin kedua yg tersedia,
kapasitas untuk mengurangi durasi waktu ke empat-sigma kapabilitas.
Taguchi percaya bahwa biaya yang
tidak diinginkan terkait dengan penyimpangan dari pandangan kualitas
karakteristik nilai target Taguchi adalah bahwa fungsi kerugian kualitas nol
ketika karakteristik kualitas layanan atau produk adalah persis dengan nilai
target, dan bahwa nilai fungsi kerugian kualitas naik secara eksponensial
sebagai karakteristik kualitas yang mendekati batas spesifikasi. Alasannya
adalah bahwa sebuah layanan atau produk yang tidak terlalu sesuai dengan
spesifikasi itu menghasilkan layanan
atau produk yang lebih cacat dari yang sempurna atau yg sangat sesuai dengan
spesifikasi.Orang didalam contoh 5.3 menunjukan fungsi kerugian kualitas
Taguchi secara skematik. Taguchi menyimpulkan bahwa para manajer harus secara
kontinu melakukan pencarian cara-cara untuk mengurangi semua variable dari
nilai target didalam proses produksi dan tidak dijadikan konten dengan hanya mengikuti
batas-batas spesifikasi.Lihat http://elsmar.com/taguchi.htm
untuk diskusi dan
animasi dari fungsi kerugian Taguchi.
8. STANDAR KUALITAS DOKUMENTASI
INTERNASIOAL
Sekalinya
sebuah perusahaan melangkah jauh dengan kegigihan untuk membuat prosesnya
sesuai hal ini mengharuskan untuk mendokumentasikan level dari kualitasnya
untuk mencapai pasar yang lebih baik untuk layanan atau produk. Dokumentasi
kualitas ini sangat penting didalam pasar internasional.Namun,jika setiap
Negara memiliki ketetapan standar tersendiri,perusahaan yang menjual dipasar
internasional akan memiliki kesulitan yang berhubungan dengan standar kualitas
dokumentasi disetiap Negara dimana mereka melakukan bisnis. Untuk mengatasi masalah ini,organisasi
standardisasi internasional menetapkan sebuah keluarga dengan standar-standar yang disebut ISO 9000 untuk
perusahaan-perusahaan yang melakukan bisnis di Negara-negara Eropa.Dengan
subskuensi,ISO 14000 telah ditetapkan untuk lingkungan system manajemen dan ISO
26000 untuk pedoman dalam kewajiban social.
a.
Standar-standar
Dokumentasi ISO 9001:2008
ISO 9001:2008 adalah pembaruan
terkini dari ISO 9000 standar-standar dokumentasi pemerintah dari sebuah
kualitas program. ISO 9001:2008 adalah suatu standar
internasional untuk sistem manajemen Mutu/kualitas. ISO 9001:2008 menetapkan
persyaratan - persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu
sistem manajemen mutu. ISO 9001:2008 bukan merupakan standar produk, karena
tidak menyatakan persyaratan - persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah
produk (barang atau jasa). ISO 9001:2008 hanya merupakan standar sistem
manajemen kualitas. Namun, bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang
dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional, akan berkualitas
baik (standar).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Quality Management Systems ISO 9001:2008
adalah Merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk
manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.
Manfaat Penerapan ISO 9001:2008 adalah :
adalah Merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk
manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.
Manfaat Penerapan ISO 9001:2008 adalah :
·
Meningkatkan
Kepercayaan Pelanggan
·
Jaminan
Kualitas Produk dan Proses
·
Meningkatkan
Produktivitas perusahaan & “market gain”
·
Meningkatkan
motivasi, moral & kinerja karyawan
·
Sebagai
alat analisa kompetitor perusahaan
·
Meningkatkan
hubungan saling menguntungkan dengan pemasok
·
Meningkatkan
cost efficiency & keamanan produk
·
Meningkatkan
komunikasi internal
·
Meningkatkan
image positif perusahaan
·
Sistem
terdokumentasi
·
Media
untuk Pelatihan dan Pendidikan
ISO 9001 : 2008 berisi standard /
elemen yang memungkinkan organisasi / industry
dalam melakukan perbaikan yang berkesinambungan ( Continual Improvement ) pada :
dalam melakukan perbaikan yang berkesinambungan ( Continual Improvement ) pada :
1.
Proses
yang terkait dengan pelangan
2.
Sistem
Kepemimpinan / Leadership
3.
Manajemen
sumber daya
4.
Perbaikan
dan peningkatan proses
5.
Sistem
manajemen
6.
Sistem
perbaikan yang berkesinambungan
7.
Pengambilan
keputusan yang Factual
8.
Hubungan
saling menguntungkan dengan pemasok
b.
ISO 14000:2004
Sistem Manajemen Lingkungan
Standar-standar ISO 14000:2004 memerlukan dokumentasi dari
program lingkungan suatu firma. Menurut Organisasi Standarisasi Internasional ,
keluarga ISO 14000:2004 dimaksudkan untuk Manajemen Lingkungan dengan
menspesifikasi apa yang dilakukan sebuah perusahaan untuk meminimalisir
efek-efek samping pada lingkungan yang terjadi disebabkan oleh kegiatan-kegiatan
dari perusahaan tersebut, dan untuk mendapatkan pengembangan secara
berkelanjutan dari performa lingkungan. Standar-standar dokumentasi ini
memerlukan partisipasi dari perusahaan-perusahaan untuk tetap melacak
penggunaan bahan-bahan dasar mereka dan generasi mereka, perlakuan, pembuangan
limbah berbahaya. Meskipun tidak terspesifikasi apa saja yg diperbolehkan untuk
dikeluarkan oleh masing-masing perusahaan, standar-standar ini membutuhkan tiap
perusahaan untuk mempersiapkan rencana pengembangan yg akan datang dalam
performa lingkungan mereka. ISO 14000:2004 mengepalai beberapa bagian, termasuk di bawah ini:
·
Sistem
Manajemen Lingkungan. Memerlukan rencana untuk mengembangkan performa di dalam
sumberdaya yang digunakan dan limbah/polusi yang dibuang.
·
Evaluasi
Performa Lingkungan. Menetapkan pedoman untuk sertifikasi perusahaan.
·
Pelabelan
Lingkungan. Mendifinisikan istilah-istilah seperti daur ulang, penghematan
energi, dan penyelamatan lapisan ozon.
·
Nilai-nilai
Roda Kehidupan. Mengevaluasi dampak lingkungan hidup dari manufaktur, baik
kegunaan, maupun pembuangan dari sebuah produk.
Untuk
mempertahankan sertifikat mereka, perusahaan harud diinspeksi dari luar, oleh
auditor swasta secara teratur. Seperti pada tahun 2010, lebih dari
200.000organisasi di 155 negara telah tersertifikasi oleh ISO 14000.
c.
ISO 26000:2010
Pedoman Tanggung Jawab Sosial
Pedoman ISO 26000:2010, menurut Organisasi
Internasional untuk Standarisasi, proses
pengharmonisasi , pedoman yg relevan dalam tanggung jawab social secara global
untuk sektor negeri maupan swasta organisasi yg berdasarkan consensus
internasional di antara para ahli. Sebuah firma tidak mendapatkan sertifikat
ISO 26000: pedoman ini bersifat sukarela dan dimaksudkan untuk mempromosikan
praktik terbaik dalam berperilaku secara etis di lingkungan bisnis. Ada tujuh subjek utama dari tanggung
jawab sosial yang termasuk dalam pedoman adalah:
1.
Hak
asasi manusia
2.
Praktik
tenaga kerja
3.
Lingkungan
4.
Prakter
operasional yang adil
5.
Masalah
konsumen
6.
Keterlibatan
dan pengembangan masyarakat
7.
Organisasi
Dengan cara ini mendorong masyarakat
international berperilaku etis dalam berbisnis maupun berkonsumsi.
d.
Manfaat dari
Sertifikat-sertifikat ISO
Memenuhi proses sertifikasi memakan waktu 18 bulan dan
melibatkan banyak waktu dalam manajerial dan waktu karyawan. Biaya sertifikasi
dapat mencapai satu juta dolar untuk perusahaan besar. Meskipun aka nada biaya
dan komitmen yang terlibat dalam sertifikasi ISO, hal ini memiliki manfaat
internal maupun eksternal. Manfaat eksternal datang dari keuntungan penjualan
berpotensi yang dimiliki perusahaan yang sesuai. Perusahaan yang mencari
pemasok lebih cenderung akan memilih perusahaan yang telah menunjukan kepatuhan
dengan standar-standar dokumentasi ISO dan faktor-faktor lainnya yang
serupa.Dengan konsekuensi dan akan semakin banyak firma yang mencari
sertifikasi untuk meraih keuntungan dalam kompetisi.
Manfaat internal dapat menajadi substansial. Perusahan yang teregistrasi
melaporkan rata-rata 48% meningkat secara profit dan 76% perkembangan dalam
pemasaran.Standar instisusi Inggris , Pemimpin badan penyelidik partai ke
tiga,mengestimasi bahwa mayoritas perusahaan yang teregisterasi ISO 9000
mengalami 10% reduksi didalam biaya memproduksi sebuah produk karena
pengembangan kualitas yang mereka buat sambil berjuang untuk menemukan
persyaratan dokumentasi. Sertifikasi dalam ISO 9001:2008 menuntut perusahaan
agar melakukan analisis dan mendokumentasi prosedurnya, yang diperlukan dalam
acara-acara untuk mengimplementasi pengembangan yang berkelanjutan,Melibatkan
karyawan, dan program-program serupa.Pedoman dan persyaratan ISO
standar-standar dokumentasi menyediakan perusahaan dengan langkah awal dalam
mengerjar progam TQM.
e.
Progran
Keunggulan Kinerja Baldrige
Tanpa
memperhatikan dimana sebuah perusahaan melakukan bisnisnya, sangat jelas bahwa
seluruh organisasi harus memproduksi produk berkualitas tinggi dan
layanan-layanan jika mereka ingin menjadi kompetitif. Untuk menekankan bahwa intinya
didalam bulan Agustus 1987 kongres Amerika menandatangani hukum Malcom Baldrige National Improvement Act, membuat Malcom Baldrige National Quality Award,yang mana sekarang berjudul The Baldrige Performance Excellence Program
(www.quality.nist.gov) dinamakan untuk sekretaris komersi terakhir,yang
mana adalah seorang pendukung kuat dari peningkatan kualitas sarana mengurangi
kerugian penjualan,penghargaan promosi pengenalan dan publikasi kualitas
strategi dan pencapaian.
Aplikasi
review proses untuk penghargaan Baldrige
adalah teliti namun, aksi dari persiapan aplikasi itu sendiri kadang-kadang
adalah manfaat terbesar untuk organisasi karena hal ini membantu firma
mendefinisikan apa arti kualitas untuk mereka .Menurut Departemen Komersi
Nasional Institusi Standard dan Teknologi Amerika Serikat menginvestasi didalam
pengantar kualitas dan keunggulan kinerja tebayar dalam peingkatan
produtivitas, kepuasan karyawan dan konsumen , dan profit yang berkembang untuk
pelanggan dan investor. Ada
7 kriteria utama untuk penghargaan ini :
1.
Kepemimpinan.
Mendeskripsikasikan bagaimana aksi pemimpin seniormembimbing dan menopang
organisasi dan bagaimana mereka berkomunikasi dengan bawahan dan mendorong
performa tinggi
2.
Perencanaan
Strategi. Mendeskripsikan organisasi
mengatur strateginya untuk memenuhi tantangan strategi , mempengaruhi
keuntungan strateginya, dan merangkum strategi objektif dan tujuan tujuan
mereka.
3.
Fokus
Pelanggan,mendeskripsikan bagaimana organisasi menetapkan pelayanan mereka atau
menawarkan produk dan mekanisme untuk menunjang penggunaan oleh pelanggan
4.
Ukuran,
analisis, dan pengetahuan manajemen. Mendeskripsikan bagaimana organisasi
mengukur, menganalisis, mereview, dan mengembangkan performanya melewati
penggunaan data dan informasi dalam semua tingkatan organisasi
5.
Fokus
kekuatan pekerja, mendeskripsikan bagaimana organasisi menggunakan, mengganti
rugi, menghadiahi pekerja dan bagaimana mereka berkembang meraih performa yg
tinggi.
6.
Fokus
operasional,mendeskripsikan bagaimana
organisasi mendesain system kerja mereka dan menetapkan proses kunci mereka
untuk megirimkan nilai pelanggan, menyiapkan kemunculan potensi.dan mendapatkan
sukses dan keseimbangan.
7.
Hasil.
Mendeskripsikan bagaimana performa organisasi didalam 5 kategori : Produk dan
Proses,Fokus Pelanggan,Fokus kekuatan pekerja, kepemimpinan dan pemerintah, dan
keuangan dan pasar
Kepuasan pelanggan menopang 7 kiteria
ini. Kriteria 7, Hasil, Mendapat adalah nilai utama dalam memilih pemenang.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Sejarah
dan Definisi ISO. (Online), (http://www.blogster.com/ayyunie/sejarah-dan-definisi-iso-240908095226,
diakses hari Minggu, tanggal 17 November
2013).
Krajewski, Lee, dkk. 2010. Operation Management 9th Edition. Prentice Hall Pearson.
Muchdie, PhD. 2011. Manajemen
Mutu. PhD in Economics, 1998, Dept. of Economics, The University
of Queensland, Australia.
Yamit, Zulian. 1996. Manajemen Produksi dan Operasi.
Yogyakarta: Ekonesia.