Karakter
Wirausahawan
Pengertian
kewirausahaan yang berbeda-beda oleh para ahli menyebabkan pula beragamnya pendapat terhadap
karakter-karakter yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan sukses. Kao (1983) dalam Tunggal
(2008) menuturkan bahwa terdapat 11
karakteristik seorang wirausahawan, yaitu:
1.
Total berkomitmen, menjadi
penentu dan melindungi
2. Memiliki dorongan untuk mendapatkan dan bertumbuh.
3. Berorientasi kepada kesempatan dan tujuan.
4. Mempunyai inisiatif dan tanggung jawab personal.
5. Pemecah persoalan secara terus menerus.
6. Memiliki realisme dan dapat berbicara denan selingan humor.
7. Selalu mencari dan menggunakan umpan balik (feedback).
8. Selalu berfokus pada internal.
9. Menghitung dan mencari risiko.
10. Memiliki kebutuhan yang kecil untuk status dan kekuasaan.
11. Memiliki integritas dan reabilitas.
Alma
(2007) dalam konteks karakter wirausahawan mengemukakan delapan anak tangga
menuju puncak karir
berwirausaha yang terdiri atas :
1.
(Mau kerja keras (capacity
for hard work)
2. Bekerjasama dengan orang lain (getting things done with and through
people)
3. Penampilan yang baik (good appearance)
4. Yakin (self confidence)
5. Pandai membuat keputusan (making sound decision)
6. Mau menambah ilmu pengetahuan (college education)
7. Ambisi untuk maju (ambition drive)
8. Pandai berkomunikasi ability to communicate)
Sedangkan
Gooffrey G. Meredith (2000) mengemukakan ciri dan watak wirausahawan,
seperti berikut:
1.
Percaya diri dengan
watak keyakinan, kemandirian, individualitas dan optimisme.
2. Berorientasikan tugas dan hasil dengan
watak kebutuhan akan prestasi,
berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad
yang kuat,
suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
3. Pengambil resiko dengan watak memiliki
kemampuan mengambil resiko dan suka
pada tantangan
4. Kepemimpinan dengan watak bertingkah laku sebagai pemimpin, bergaul
dengan orang
lain, suka terhadap[ kritik dan saran yang membangun.
5. Keorisinilan dengan watak memiliki inovasi dan kreativitas tinggi,
fleksibel, serta bisa dan
memiliki jaringan bisnis yang luas.
6. Berorientasi ke masa depan dengan
watak persepsi dan memiliki cara pandang/cara pikir yang berorientasi pada masa depan.
7. Jujur dan tekun dengan watak memiliki
keyakinan bahwa hidup itu sama dengan
kerja.
Kasmir
(2007) mengemukakan ciri-ciri wirausahawan yang berhasil, sebagaimana yang diuraikan berikut ini:
1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini
berfungsi untuk menebak ke mana
langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha
tersebut
2. Inisiatif dan selalu proaktif. Ini
merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu
memulai dan mencari peluang
sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
3. Berorientasi pada prestasi. Pengusaha
yang sukses selalu mengejar prestasi yang
lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang
diberikan, serta
kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu
dievaluasi dan harus lebih baik disbanding
sebelumnya.
4. Berani mengambil risiko. Hal ini
merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk
uang maupun waktu.
5. Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana
ada peluang di situ
dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu
memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalum mendorongnya untuk bekerja
kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak
dapat diselesaikan.
6. Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang
dijalankannya, baik sekarang
maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya
pada segi
material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
7. Komitmen pada berbagai pihak merupakan
ciri yang harus dipegang teguh dan
harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan
kewajiban untuk
segera ditepati dana direalisasikan.
8. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan
berbagai pihak, baik
yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu
dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.
Secara
sederhana, seorang wirausahawan dapat didefenisikan sebagai orang yang menghasilkan suatu produk
(barang/jasa) yang ditujukan bukan untuk digunakan sendiri, melainkan untuk ditawarkan
kepada pihak lain yang membutuhkan dan bersedia untuk membelinya dengan tingkat
harga tertentu. Dari hasil penjualan tersebut, ia berhasil memperoleh pendapatan untuk
nafkah hidupnya serta memperoleh keuntungan untuk mengembangkan usahanya lebih lanjut. Dalam pengertian
ini, wirausahawan adalah
sebagai peranan sosial yang menjadikan ekonomi suatu komunitas dapat
berputar.
Ukuran-ukuran
lain dari kesuksesan seorang wirausahawan adalah keberlanjutan hidup perusahaannya, penyediaan
lapangan kerja bagi masyarakat bangsanya, meningkatkan kesejahteraan
karyawan-karyawannya, peningkatan kualitas hidup para pemakai produknya, serta perbaikan
mutu lingkungan dari lokasi usahanya.
Berdasarkan
pendefenisian wirausahawan secara sederhana tersebut, dengan tanpa bermaksud mengabaikan
pendapat para ahli mengenai karakter wirausahawan yang telah dikemukakan, pada
pembelajaran kewirausahaan ini menggunakan pengelompokan cirri dan karakter wirausahawan
sebagaimana yang dikemukakan oleh Suryana, A.S. (2007) yang diuraikan berikut ini.
1. Percaya diri
Karakter
yang masuk dalam ciri percaya diri adalah optimis, mandiri, jujur berintegritas, matang
seimbang, berfokus pada diri, dan bertekad kuat. Dengan karakterkarakter tersebut, seorang
wirausahawan percaya bahwa dirinya memiliki kemampuan-kemampuan tertentu yang dapat
digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran yang hendak dicapainya. Ia juga tidak
akan gorah menghadapi gangguan-gangguan di tengah perjalanan untuk mencapai tujuan.
Memiliki harga diri yang tinggi dan tidak mudah menyerah pada kegagalan. Pada saat
mengalami kegagalan, ia menerimanya sebagai hambatan sementara dan sekaligus sebagai sumber
belajar untuk menentukan upaya-upaya yang akan dilakukan selanjutnya.
2. Berani Mengambil Resiko
Ciri
berani mengambil resiko meliputi karakter pengambil resiko yang moderat dan dapat diperhitungkan, mampu
belajar dari kegagalan, toleran terhadap ketidakpastian, menyukai tantangan dan
agresif. Dengan karakter tersebut, seorang wirausahawan menyadari bahwa tidak semua
faktor yang mempengaruhi tercapainya hasil berada dalam pengendaliannya. Karena itu,
dalam setiap usaha untuk mencapai keberhasilan, padanya melekat kemungkinan untuk gagal
yang sering disebut sebagai suatu resiko. Nilai resiko bagi seorang wirausahawan
dapat diperhitungkan atau diperkirakan secara intuitif. Bila nilai kerugian dari resiko
terlalu kecil, bagi seorang wirausahawan tidak menarik untuk diambil, karena kurang
menantang. Sebaliknya bila kemungkinan untuk berhasil terlalu kecil, ia pun tidak akan
nekad untuk menghadapinya. Seorang wirausahawan hanya akan mengambil pilihan dengan resiko yang
wajar dan realistis.
3. Kreatif-Inovatif
Energik,
banyak akal (resourcefull), pengetahuan dan keterampilan luas (versatile), berdayacipta dan imajinatif
dan luwes (fleksibel) adalah karakter yang menjadi ciri kreatif dan inovatifnya seorang
wirausahawan. Tidak menyukai kerutinan maupun kemapanan yang menyebabkan seorang
wirausahawan selalu kreatif menemukan hal-hal baru (inovatif). Ia tidak
menyukai jalan buntu dan akan menghadapi segala situasi dan kondisi dengan sikap felksibel,
serta selalu berupaya menemukan sumber-sumber alternatif sesuai dengan dasar wawasannya yang
luas.
4. Berorientasi Tugas dan Hasil
Karakter
wirausahawan yang termasuk dalam ciri berorientasi tugas dan hasil meliputi butuh prestasi (need
for Achievement/n-Ach), tekun dan teliti, berorientasi pada sasaran, efektif dan
produktif, serta berorientasi laba. Seorang wirausahawan bila memiliki ide/gagasan senantiasa
merasa perlu segera menentukan tindakan-tindakan untuk mewujudkannya. Begitu ia
telah memulai tindakan, perhatiannya semata-mata tertuju kepada hasil yang hendak
dicapainya. Dengan motivasi untuk berprestasi yang tinggi dan persediaan energi yang cukup
ia berupaya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkannya.
5. Kepemimpinan
Ciri
kepemimpinan pada seorang wirausahawan dapat dilihat dari berbagai karakter yang dimilikinya, yaitu:
pengambil keputusan yang cepat dan sistematis, berinisiatif dan proaktif, dinamis, tanggap
terhadap kritikan dan saran, kepribadian yang menarik dan mudah bergaul, kooperatif,
bertanggung jawab, sadar pengaruh/kekuasaan serta berorientasi pada pelayanan. Seorang wirausahawan yang
memiliki karakter-karakter
tersebut dapat dilihat dari kemampuannya bergaul dan membangun jejaring
yang memiliki prospek
yang saling menguntungkan. Terhadap saran dan kritikan dari pemangku kepentingan (stakeholders)
serta pihak-pihak lain ditanggapi secara positif, bahkan dijadikan sebagai salah satu
sumber informasi yang dapat dimanfaatkan untuk pembentukan gagasan-gagasan dalam rangka perbaikan dan
perwujudannya.
6. Sadar Arus Waktu
Seorang
wirausahawan harus sadar arus waktu yang ditandai dengan adanya karakter berupa memanfaatkan
waktu dengan efisien, terarah ke masa depan, perspektif, menjalani waktu kronos dan
menghayati waktu kairos. Dengan karakter tersebut, seorang wirausahawan dapat
menggunakan kesempatan yang ada (kairos) sebaik mungkin, karena ia sadar bahwa waktu
memiliki kurun obyektif (kronos) yang sama bagi setiap orang, tidak ada orang yang memiliki
lebih dari 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu dan 52 minggu dalam per tahun.
Sedangkan menurut pendapat Bygrave ciri-ciri atau karakteristik
wirausahawan dikenal dengan istilah 10D, yaitu:
1.
Dream (Visi ke Depan)
Seorang wirausahawan harus mempunyai visi atau pandangan
ke masa depan untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya serta mempunyai
kemampuan untuk mewujudkan visinya.
2.
Decisiveness (Keputusan dengan Cepat)
Seorang wirausahawan adalah orang yang dapat bekerja
dengan cepat dalam menghasilkan sesuatu. Selain itu juga dapat membuat suatu
keputusan dengan cepat, tepat dan penuh perhitungan, agar berhasil dalam
mengembangkan usahanya.
3.
Doers (Melaksanakan Keputusan)
Seorang wirausahawan dalam mengambil keputusan akan
langsung menindaklanjuti. Kegiatannya dilaksanakan secepat mungkin dengan penuh
perhitungan. Ia tidak mau menunda kesempatan yang baik dalam menjalankan
bisnisnya.
4.
Determination (Penentuan/Kebulatan Tekad)
Seorang wirausahawan melaksanakan kegiatannya dengan penuh
perhatian, rasa tanggung jawab, dan tidak mudah menyerah, walaupun dihadapkan
pada halangan dan rintangan yang mustahil untuk diatasi.
5.
Dedication (Pengabdian)
Seorang wirausahawan harus mempunyai dedikasi
(mengutamakan pekerjaan) yang tinggi terhadap bisnisnya, kadang-kadang
mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara waktu. Ia melaksanakan
pekerjaannya tanpa kenal lelah. Semua perhatiannya dipusatkan untuk kegiatan
bisnisnya.
6.
Devotion (Mencintai Pekerjaan)
Seorang wirausahawan harus mencintai pekerjaan bisnisnya
dan produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong keberhasilan yang
efektif untuk menjual produknya.
7.
Details (Dapat Memerinci)
Seorang wirausahawan sangat memperhatikan faktor-faktor
yang sangat rinci terhadap apa yang terjadi selama menjalankan kegiatan
usahanya. Dia tidak mengabaikan faktor-faktor yang kecil yang dapat menghambat
kegiatan usahanya.
8.
Destiny (Bertanggung Jawab atas Nasib Usahanya)
Seorang wirausahawan bertanggung jawab terhadap nasib dan
tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau
bergantung pada orang lain.
9.
Dollars (Kekayaan)
Seorang wirausahawan tidak mengutamakan pada pencapaian kekayaan.
Motivasinya bukan karena masalah uang. Dia berasumsi jika berhasil dalam
bisnisnya, maka ia pantas mendapat laba, bonus, atau hadiah.
10. Distribute (Membagi-bagi)
Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan
kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-orang yang
kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bisnisnya.