Bab 8
Pengenalan terhadap perilaku
Apakah perilaku lahiriah konsumen?
Istilah perilaku
konsumen dapat diartikan banyak hal. Dalam banyak kasus, hal tersebut merujuk
pada suatu bidang studi atau mata kuliah. Dalam hal lain, istilah tersebut
merujuk pada hal yang dapat dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan, serta semua
yang mempengaruhi konsumen. Namun, perilaku lahiriah konsumen memiliki arti
spesifik. Hal tersebut merujuk kepada respons atau tindakan konsumen yang
teramati dan terukur. Dengan demikian, perilaku lahiriah berbeda dengan afeksi
dan kognisi karena hal tersebut bersifat eksternal dan dapat diamati secara
langsung, bukan merupakan proses psikologis internal yang harus disimpulkan.
Fakta bahwa
perilaku lahiriah merujuk pada tindakan eksternal dan dapat diamati,
mengarahkan banyak analis untuk berpikir itu adalah fenomena yang sederhana. Misalnya,
para pemasar sering merujuk pada perilaku pembelian, perilaku belanja, perilaku
penggunaan seolah-olah hal tersebut hanya berupa tindakan sederhana. Namun,
masing-masing hal tersebut merupakan serangkaian tindakan kompleks yang
menyebabkan konsumen untuk melakukan banyak hal. Misalnya hal sederhana seperti
membeli botol selai kacang Jif atau sebuah pulpen Bic di tiko 7-eleven, seorang
konsumen harus melakukan banyak tindakan kompleks. Oleh karena perilaku
lahiriah sangat jelas dan umum, banyak analis mungkin menduga bahwa hal
tersebut tidak menarik dan tidak layak dipelajari.
Salah satu
masalah dalam mempelajari perilaku lahiriah konsumen adalah cara menentukan
tingkat analisis yang tepat. Perilaku lahiriah konsumen dapat dianalisis dan
tercapai pada tingkatan gerakan singkat beberapa otot atau jentikan jari hingga
tingkatan penggunaan produk seumur hidup. Ketika merancang papan ketik
komputer, gerakan jari menjadi sangat penting bagi pemasar yang mencoba dalam
mengembangkan produk yang lebih nyaman da efisien. Ketika meramalkan permintaan
Pampers, hal oenting yang harus diketahui adalah bukan hanya angka kelahiran
yang diharapkan, namun juga frekuensi penggantian popok dan kurun waktu
penggunaan produk terhadap anak.
Masalah lain
dalam mempelajari perilkau lahiriah konsumen adalah cara memutuskan konsumen
tersebut secara individual atau seluruh pangsa pasar dunia yang sesuai. Ketika
menjual mobil, seorang petugas penjualan berurusan dengan taktik bagaimana agar
konsumen mau menandatangani kontrak jual-beli yang kemudian membelinya. Masalah
selanjutnya adalah mengenai hubungan antara perilaku lahiriah dan afeksi serta
kognisi yang tidak terbentuk secara baik pada tingkatan teoritis. Suatu
peristiwa-peristiwa mental berupa afeksi dan kognisi dapat menyebabkan tindakan
fiisk yang sulit dipahami. Terlepas dari masalah tersebut, memahami perilaku
lahiriah konsumen tetap merupakan bagian penting dari analisis konsumen dan
pengembangan strategi pemasaran.
DOWNLOAD MATERI LENGKAP DI SINI:
Perilaku Konsumen: PERILAKU DAN STRATEGI PEMASARAN