Tim PKM-M UB Berhasil Bangun Desa Anti
Pengangguran
Pengabdian masyarakat
merupakan salah satu tri dharma perguruan tinggi yang bisa dilakukan oleh
mahasiswa. Seperti salah satu tim berikut yang mendapatkan pendanaan PKM-M dari
DIKTI. PKM-M merupakan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat. Tim
PKM-M ini beranggotakan Sukur Riswanto, Eka Nurlaeli, Luqman Hakim, Lia Noor,
dan Nur Ushwatun. Tim ini diketuai oleh Eka Nurlaeli. PKM-M yang mereka angkat
berujudul Modern Juhi Process
Technology, Usaha Bunderan (Bangun Desa Anti Pengangguran) Melalui Pengolahan Ikan di
Dusun Tamban-Malang dalam Mewujudkan One Village One
Product. Kegiatan ini dilaksanakan
di Dusun Tamban Malang Selatan yang berupa kegiatan sosialisasi, pelatihan, dan
peresmian usaha. Sosialisasi ini dilakukan berupa survey dan perizinan di Dusun
Tamban. Kemudian, melakukan pelatihan pembuatan juhi ikan Tuna kepada peserta.
Juhi
itu sendiri merupakan cumi-cumi yang dikeringkan. Model juhi di Indonesia
sangat jarang. Karena keterbatasan dan harga yang mahal, dari cumi-cumi kami
mengganti dengan juhi dari ikan Tuna. Kita ketahui bahwa potensi di Dusun
Tamban akan ikan Tuna juga sangat banyak. Selain itu, kebanyakan warga dusun
Tamban dan juga di Sendang Biru ikan Tuna yang mereka peroleh dikonsumsi
sendiri dan dijual langsung kepada konsumen serta dikirim ke kota Malang dan
daerah sekitarnya. sebagian kecil juga dibuat abon ikan Tuna dan kerupuk ikan
Tuna. Sehingga dengan potensi ini, ikan Tuna masih bisa diolah kembali menjadi
produk makanan yang bergizi dan murah. Dari hal itulah, kami membuat ide juhi
ikan Tuna untuk di proses menjadi produk makanan yang sehat dan masih sangat
terbatas keberadaannya.
Dari
peserta pelatihan ini yang berhasil kami himpun adalah berjumlah 14 orang
ibu-ibu rumah tangga. Ibu-ibu rumah tangga ini kesehariannya hanya di rumah
saja. Dan kebanyakan suami mereka hanya bekerja sebagai petani dan nelayan yang
hanya cukup untuk memnuhi kebutuhan pokok saja. Sehingga kami mengasumsi bahwa mereka
hanya memiliki penghasilan dari pekerjaan dengan hasil yang tidak menentu. Kami
mencoba untuk membantu ibu-ibu rumah tangga ini untuk memiliki penghasilan lain
dari pembangunan usaha yang akan kami dirikan untuk mereka.
Pelatihan
ini mempraktekan bagaimana membuat juhi ikan Tuna yang bergizi. Dari perolehan
material hingga siap pengemasan produk ke dalam kemasan. Pelatihan ini
bertujuan agar mereka benar-benar bisa membuat juhi ikan Tuna dengan beberapa
langkah mudah yang dapat dipahami oleh mereka. Setelah berhasil melakukan
pelatihan dan sekaigus membuat produk jadi, kami juga membantu ibu-ibu untuk
menginformasikan bagaimana memilih kemasan produk yang bagus dan menarik agar
layak jual. Setelah semuanya berhasil dari pelatihan dan pengemasan, kemudian
kami meresmikan unit usaha tersebut bernama BUNDERAN yang merupakan kepanjangan
dari Bangun Desa Anti Pengangguran yang harapannya adalah dengan usaha baru
tersebut, mereka bisa memiliki perkejaan dan memajukan dusun Tamban sebagai
pengolah ikan Tuna menjadi juhi ikan Tuna yang memiliki nilai jual tinggi. Dengan
hal ini, tentunya akan berdampak pada sosial-ekonomi masyarakat dusun Tamban
bahwa kini mereka sudah memiliki pekerjaan baru untuk menghidupi keluarga
mereka dan menambah penghasilan.
Selain
itu, kami juga membentuk ketua usaha BUNDERAN ini yang diketuai oleh Ibu. Usaha
Bunderan ini akan terus dilakukan perkembangan dan berinovasi agar dapat
diterima oleh konsumen karena produk ini masih tergolong baru. Dengan
keberhasilan pembentukan usaha BUNDERAN ini, berarti tujuan kami yang ingin
mengurangi penganguran di dusun Tamban berhasil. Dan harapannya juga usaha
BUNDERAN ini akan terus maju dan terus berlanjut.