Pendidikan Anak yang Tidak Sempurna
Setelah menonton film yang berjudul “I Am
Not Stupid Too” aku seperti mendapatkan suatu ide yang akan saya tulis ini.
Tentunya ini berhubungan dengan pendidikan sesuai tema yang ada dalam film
tersebut.
Namun, kali ini saya akan menjelaskan
secara ringkas isi dari film tersebut. Secara garis besar, film itu menjelaskan
mengenai kehidupan anak yang dianggap selalu salah oleh kedua orang tuanya.
Anak itu sangat dituntut oleh orang tuanya untuk menjadi orang yang pintar dan
berprestasi dengan cara belajar yang rajin. Seorang tokoh yang bernama Tom
adalah siswa SMP di SMP Negeri Singapura. Dia sangat pandai dalam mengelola
blog bahkan pernah mendapatkan juara pertama dalam kontes blog. Namun orang
tuanya tidak merasa berbangga atas prestasi anaknya itu. Bagi mereka prestasi
yang diinginkan itu adalah prestasi akademik. Mendapatkan nilai yang bagus dan
patuh kepada aturan yang ada di sekolahnya serta menuruti perintah orang tua.
Nasib tokoh yang bernama Chengcai juga
bernasib sama dengan Tom. Chengcai sangat diharapkan oleh orang tuanya agar
menjadi anak yang rajin belajar dan tidak nakal. Akan tetapi, nasib Chengcai
lebih buruk daripada Tom. Dia dari keluarga miskin. Kemudian, seringkali ia
dipukuli oleh orang tuanya. Padahal ia memiliki bakat beladiri. Ia paling jago
berkelahi dengan orang lain.
Nasib bertambah buruk ketika Tom kena
pelanggaran cambuk dan Chengcai dikeluarkan dari sekolahnya. Begini ceritanya,
pada saat razia handphone, guru Pak Fu memeriksa kelas Tom dan Chengcai. Pak Fu
tiba digiliran Tom. Saat Tom akan menyerahkan Hpnya, tiba-tiba sebuah DVD porno
jatuh dari bajunya yang disembunyikan. Secara refleks Pak Fu kaget dan
penasaran DVD apa itu. Kemudian teman-teman segera menendang DVD itu agar tidak
kena kepada Pak Fu. Sia-sia saja usaha yang dilakukan. Terjadi perdebatan
antara Chengcai dan Pak Fu. Akhirnya mereka berdua berkelahi. Tidak lama semua guru mendatangi
kejadian itu. Keputusan akhirnya, Tom dicambuk dan Chengcai dikeluarkan dari
sekolah.
Pada akhir cerita, kedua pemuda itu
berubah dan ingin menjadi orang yang lebih berguna terutama bagi kedua orang
tuanya. Kisah mereka berdua akhirnya mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki
kehidupannya. Tom semakin disayang oleh orang tuanya. Tom juga semakin berubah
menjadi anak yang lebih baik. Demikian juga Chengcai yang akhirnya diterima
kembali ke sekolah yang dulu. Bahkan dia bisa mencetak juara Internasional
bidang beladiri. Dia bisa membanggakan sekolahnya dengan juaranya. Kini, mereka
sudah memiliki kehidupan mereka masing-masing.
Seperti itulah garis besar isi film “I Am
Not Stupid Too”. Dari film tersebut, kita sangat dididik untuk menjadi orang
yang berguna. Kita juga harus menyadari bahwa bakat dan minat seseorang itu
berbeda-beda. Orang tua yang memegang peranan penting harus memerikan
pendidikan yang tepat bagi anak-anaknya. Orang tua tidak seharusnya mendidik
anak-anaknya dengan kekerasan seperti dalam tokoh Chengcai yang sering kali
dipukuli oleh ayahnya. Kita tahu bahwa mendidik dengan kekerasan sama saja mendidik
anak itu agar menajdi keras juga. Akibatnya ia juga akan menjadi orang yang
keras. Menjadi orang keras kepala. Namun dia masih bisa mengontrol dirinya. Mendidik
anak itu layaknya membuat suatu anyaman dari benang yang masih berupa helaian
benang menjadi suatu anyaman yang memiliki nilai keindahan dan kesabaran.
Dengan begitu, mendidik anak itu harus dengan kesabaran untuk mendapatkan hasil
suatu sifat anak yang mulia. Sebagai orang tua juga harus meluangkan waktunya
secara khusus untuk anak-anaknya. Kasih sayang orang tua sangat dibutuhkan oleh
seorang anak untuk mendapatkan perlindungan dari bahaya yang mengancamnya.
Kita juga tidak jarang melihat di
sekeliling kita bahwa anak-anak sudah salah dalam bergaul. Anak-anak seharusnya
benar-benar diperhatikan. Anak-anak merupakan generasi bangsa yang harus
dididik menjadi insan yang berharga. Banyak anak zaman sekarang yang sudah tahu
apa itu pacaran, hubungan bebas, bahkan hingga pembunuhan. Mereka sangat peka
terhadap hal-hal yang baru. Informasi semacam itu sering mereka dapatkan dari
tayangan televisi maupun film. Tayangan dan film yang ditayangkan kurang pas
untuk anak-anak sangat memicu mereka untuk mencobanya dalam kehidupan mereka.
Mereka sangat terpengaruh terhadap hal-hal yang belum dimengertinya.
Peran sekolah juga sangat penting dalam
membentuk karakter anak-anak yang menjadi peserta didiknya. Peran sekolah membentuk
perilaku siswa menjadi lebih dewasa dan peduli terhadap lingkungannya. Seorang
guru juga harus memberi contoh kepada siswanya dengan berperilaku yang baik.
Tidak seperti guru dalam film “I Am Not Stupid Too” bernama Pak Fu yang sering
marah-marah kepada siswanya. Akhirnya para siswa sangat malas diajar sama Pak
Fu. Seorang guru juga harus memberi pembelajaran yang kreatif dan terpadu.
Seorang guru juga harus bisa memberi motivasi kepada siswanya untuk belajar dan
memahami lingkungannya.
So, kita sebagai pelajar atau mahasiswa
harus bisa berpikir yang dewasa. Yang peduli terhadap lingkungannya, belajar
yang rajin, dan mematuhi segala aturan yang harus ditaati. Perlu diingat juga
bahwa kita harus patuh kepada orang tua selama perintah atau nasihat itu benar.
Kalau mereka salah kita harus memperingatkannya dengan cara yang halus.
Selanjutnya, apabila Anda sebagai orang tua, sayangilah anak Anda. Anak Anda
adalah harta yang paling berharga. Bentulah mereka agar menjadi manusia yang
berguna. Menjadi orang yang pintar dan tidak nakal. Perhatikan minat dan bakat
anak Anda. Jangan sampai perlakuan Anda membuat minat dan bakat anak Anda
terbunuh. Kemudian, sebagai seorang guru harus bisa memperhatikan potensi anak
didiknya. Beri mereka pengertian yang bisa memotivasi mereka agar potensinya
bisa berkembang. Buatlah peserta didiknya merasa nyaman saat belajar di
sekolah.
Terakhir dari saya, tetap tersenyum kepada
siapa saja yang Anda temui meskipun Anda sedang dirundung masalah. Dengan
senyum menunjukkan bahwa Anda memiliki pribadi yang tenang dan sabar!
@sukrisw