MatBis Makes Me Nervous
UAS
yang kedua kali ini adalah Matematika Bisnis. Seperti yang sudah saya ceritakan
mengenai MatBis sebelumnya, ternyata soal ujiannya cukup mengerutkan dahi walau
hanya sementara. Bahkan ketika pertama kali melihat soal ujiannya, sangat
berharap nanti bisa mengerjakan semua soal. Dan ternyata memang benar bagi saya
sudah mengerjakan semua soal yang berjumlah tiga butir dengan bercabang. Perlu
kalian ketahui bahwa meskipun saya sudah mengerjakan semua soal, nomor satu
jawabannya ngawur. Saya belum belajar
bagian cara membuat fungsi permintaan dan penawaran. Dan untuk bagian yang itu
benar-benar lupa. Akhirnya semua saya serahkan kepada Allah SWT dan berharap
nanti mendapatkan nilai yang memuaskan untuk mata kuliah MatBis.
Bercerita
tentang teman-teman saya, kelas BA, mereka juga terlihat sama seperti saya yang
hanya bisa bilang pasrah. Yang penting sudah berusaha mengerjakan maksimal. Untuk
teman-teman tertentu yang memang jago dalam MatBis, pasti mereka merasakan
ketenangan. Andaipun tegang pasti tak setegang mereka dan saya di dalamnya. Di
ruangan kelas D.1 gedung D Manajemen FEB UB, semua penghuni kelas terlihat
sunyi sibuk dengan pekerjaan mereka yaitu mengerjakan soal ujian MatBis. Ketika
saya sedang mengerjakan soal, saya tersentak kaget karena salah satu pengawas membawa
secarik kertas yang menurut mereka adalah kertas sontekan. Kemudian pengawas
memberi peringatan kepada penghuni ruangan itu agar selalu jujur dalam
mengerjakan ujian. Dan selang beberapa waktu, pengawas yang sama membawa kertas
kecil yang diduga sontekan. Suasana kembali hening ketika pengawas mengatakan
bahwa waktu ujian tinggal 10 menit lagi.
Waktu
habis. Semua penghuni segera meninggalkan ruangan ujian. Yang pasti terjadi
adalah rasa sedikit kecewa karena semua soal kurang mulus dikerjakan. Mereka
banyak yang mengeluh mengapa soalnya susah. Soal yang keluar tidak terduga.
Gampang bagi orang yang sudah paham semua materi dalam materi MatBis ini. Yang
jelas, sekarang bukan saatnya untuk memikirkan ujian MatBis. Ujian yang lain
masih antri menunggu waktu tiba. Masih ada lima ujian mata kuliah yang harus
kami kerjakan nanti.
Di
luar ruangan, ketika salah seorang teman bertanya milik siapa kertas yang
diambil oleh pengawas, seseorang mengatakan bahwa itu kertas milik dia. Dia
menjelaskan bahwa itu bukan kertas sontekan. Itu kertas kecil buat belajar
sebelum ujian berlangsung. Karena dia tidak membawa tas, makanya kertas itu ia
selipkan di bawah meja. Dia menjelaskan pula kertas yang diselipkan di bawah
meja jatuh. Dia tidak tahu kalau kertas itu jatuh. Dia juga sempet kaget karena
dia dikira menyontek. Kertas yang satunya ternyata milik teman saya yang
berkaca mata. Katanya, dia sengaja membawa kertas kecil itu. Mungkin dia belum
siap untuk ujian MatBis kali ini makanya dia seperti itu. Bagi dia tidak
masalah. Dia merasa nyantai saja. Tidak perlu panik atau takut. Yang berlalu
biarlah berlalu. Toh itu juga sudah risikonya.
Kesan
buat ujian MatBis ini yaitu tidak menyangka soal ujian yang keluar seperti itu.
Karena saya sudah banyak mempelajari dan latihan dan ternyata yang keluar hanya
satu materi. Tentu saja dua nomor yang lainnya kebingungan. Ujian ini membuat
kurang tenang pikiran. Tetapi berharap saja semoga kami bisa mendapatkan nilai
yang bagus untuk semua mata kuliah termasuk MatBis. Sekarang waktunya
bertawakal menyerahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa.
Ujian
Pendidikan Agama Islam juga sudah menanti untuk esok hari pada jam dan tempat
yang sama. Perlu kalian ketahui bahwa materinya itu cukup banyak. Ada lebih
dari lima bab. Tetapi yang terpenting kita harus mempersiapkannya selagi waktu
masih tersedia untuk memahaminya. Apalagi kita juga beragama Islam. Saya yakin
materi agama itu juga ada yang berkaitan dengan kehidupan kita. Jadi, ujian
mata kuliah Pendidikan Agama Islam harus bisa!
Persiapkan
segala sesuatu dengan matang!