Sumber Daya
Mineral (Mineral Resource) adalah endapan mineral yang
diharapkan dapat
dimanfaatkan secara nyata. Sumber daya mineral dengan
keyakinan geologi
tertentu dapat berubah menjadi cadangan setelah
dilakukan pengkajian
kelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak
tambang.Sumberdaya Alam atau Minerals biasa disebut juga BAHAN GALIAN , dimana dalam proses pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun dan sifat utamanya tidak terbarukan (Un renewable).
Dialam apabila bahan galian
dijumpai dalam bentuk ASLI nya , maka bahan galian tersebut dapat langsung
diambil serta digunakan untuk keperluan manusia . Namun apabila bahan galian
tersebut berbentuk SENYAWA dengan unsur lain , maka sebelum digunakan biasanya
bahan galian tersebut harus diolah lebih dahulu.
Berdasarkan jenisnya BAHAN GALIAN
secara garis besar digolongkan menjadi 4 jenis, yaitu :
1. Bahan
Galian LOGAM
a. Logam Mulia ( Au, Ag, Pt dan Hg )
b. Logam Besi ( Fe, Ni, Mn, Cr, Wo dan Mo )
c. Logam Bukan Besi ( Sn, Al, Cu, Pb, Zn, Bi, Sb dan Ti )
d. Mineral Jarang (Cr, Co, Mg)
a. Logam Mulia ( Au, Ag, Pt dan Hg )
b. Logam Besi ( Fe, Ni, Mn, Cr, Wo dan Mo )
c. Logam Bukan Besi ( Sn, Al, Cu, Pb, Zn, Bi, Sb dan Ti )
d. Mineral Jarang (Cr, Co, Mg)
2. Bahan Galian BUKAN LOGAM
a. Mineral Industri
b. Batu Mulia
3. Bahan Galian BATUAN / Konstruksi
4. Bahan Galian RADIO AKTIF
a. Uranium
b. Rhadium, Thorium dll
Berdasarkan UU PMB Nomor 4 Tahun 2009, Tgl 12 Januari 2009
GENESA BAHAN GALIAN
a. Mineral Industri
b. Batu Mulia
3. Bahan Galian BATUAN / Konstruksi
4. Bahan Galian RADIO AKTIF
a. Uranium
b. Rhadium, Thorium dll
Berdasarkan UU PMB Nomor 4 Tahun 2009, Tgl 12 Januari 2009
GENESA BAHAN GALIAN
Emas (Au), Mineral Emas dialam
bijihnya dapat diperoleh sebagai emas murni (Native Gold) , Elektum (Au,Ag).
Biasanya emas terdapat dalam cebakan pada berbagai macam batuan seperti batuan
sedimen, batuan volkanik, batuan beku dan batuan metamorf.
Perak (Ag) ,kebanyakan perak berasal dari cebakan hidrotermal tipe pengisian ( Fisure filling) pada urat-urat (Vein) .
Platina (Pt), Bijih platina terjadi secara konsentrasi magmatik didalam batuan beku ultra basa. Bijih platina placer (Endapan sekunder) terbentuk karena proses pengendapan kembali dari hasil pelapukan / erosi terhadap endapan bijih primer.
Air Raksa (Hg), hampir semua bijih air raksa terjadi dari larutan hydrothermal sebagai aktifitas pengisi rongga (Cavity Filling) dan alih tempat (Replacement).
Bauksit (Al), bijih bauksit terjadi karena proses pelapukan (Residual Concentration ) dari batuan yang kaya akan mineral feldspar atau mineral alumina silikat lainnya. Adapun batuan induknya tersebut antara lain Granit, Granodiorit, Syenit, Dasit , Riolit dll.
Besi (Fe), bijih besi seperti logam yang lainnya terbentuknya akibat proses magmatik, kontak metasomatik dan replacemen. Bijih besi yang didapat dialam antara lain Magnetit, Hematit, Pirit dan Siderit.
Tembaga (Cu), Hampir sebagian besar cebakan Tembaga terjadi dari Proses larutan Hidrothermal, dengan tipe alih tempat (Replacemen) dan pengisian rongga (Cavity filling) pada batuan beku, sedimen maupun metamorf.
Timah Hitam (Pb), Dialam timah hitam selalu bersosiasi dengan mineral seng, yang terjadi karena proses hydrothermal suhu rendah dengan type endapan pengisian rongga ( Cavity filling ) dan alih tempat (Replacemen ). Bahan tambangnya di alam antara lain didapat sebagai mineral Galena, Serusit dan Anglesit.
Antimoni (Sb), Kebanyakan bijih antimoni terjadi dari larutan Hidrothermal temperatur rendah dan dangkal, mengisi celah-celah dan rongga-rongga yang bentuknya tak beraturan. Beberapa endapan primer telah mengalami pengayaan oleh residu pelapukan, membentuk bijih oksida.
Mangan (Mn), Kebanyakan endapan mangan yang prospek merupakan endapan sedimenter dan residual. Secara primer bisa terjadi akibat proses Hidrothermal dan Metamorfosa (Malihan ).
Barit , Secara primer merupakan hasil endapan larutan hydrothermal dalam bentuk pengisian rekahan (Fissure filling), pengisian antar breksi (Breccia filling) atau merupakan hasil alih tempat (Replacemen deposits).
Feldspar, Mineral feldspar merupakan mineral pembentuk batuan beku terutama batuan beku dalam, terjadi selama proses kristalisasi magma baik melalui proses pneumatolitic ataupun proses hydrothermal dalam urat pegmatite.
Garam Alam, Yodium atau Garam Alam sebagai bahan galian berasosiasi dengan cekungan minyak bumi dan gas bumi ataupun pada mata air garam. Biasanya Yodium berasosiasi dengan Bromium.
Batugamping, Batugamping terjadinya dilaut karena proses biologi, yakni sisa-sisa binatang laut seperti koral, foram, kerang yang mati dan terkumpul . Atau karena proses kimiawi yakni pengendapan secara kimiawi larutan-larutan karbonat yang terbawa sungai kelaut dan pada kedalaman tertentu mengendap.
Kalsit, Kalsit biasa terdapat dalam batugamping atau batuan sedimen lainnya yang merupakan hasil rekristalisasi larutan kalsium karbonat dari batugamping atau batuan karbonat lainnya, mengisi celah-celah atau goa didalam tanah.
Batu Sabak, Terjadi akibat proses metamorfosa regional pada batuan sedimen ( Batu lanau dan Batu Lempung ) dan mengakibatkan kekerasannya cukup tinggi.
Intan (C), Terjadinya karena proses metamorfosa dibawah permukaan bumi yang sangat dalam sekali. Intan Primer terdapat sebagai Xenocryst pada batuan Kimberlit. Endapan Intan Placer/Alluvial terjadi karena “Rework” dari endapan primer.
Agate, Agate merupakan kelompok Kalsedon atau mineral yang terjadi oleh pembekuan larutan magma yang mengisi rekahan (Cavity filling) dan urat-urat (Vein) batuan.
Perak (Ag) ,kebanyakan perak berasal dari cebakan hidrotermal tipe pengisian ( Fisure filling) pada urat-urat (Vein) .
Platina (Pt), Bijih platina terjadi secara konsentrasi magmatik didalam batuan beku ultra basa. Bijih platina placer (Endapan sekunder) terbentuk karena proses pengendapan kembali dari hasil pelapukan / erosi terhadap endapan bijih primer.
Air Raksa (Hg), hampir semua bijih air raksa terjadi dari larutan hydrothermal sebagai aktifitas pengisi rongga (Cavity Filling) dan alih tempat (Replacement).
Bauksit (Al), bijih bauksit terjadi karena proses pelapukan (Residual Concentration ) dari batuan yang kaya akan mineral feldspar atau mineral alumina silikat lainnya. Adapun batuan induknya tersebut antara lain Granit, Granodiorit, Syenit, Dasit , Riolit dll.
Besi (Fe), bijih besi seperti logam yang lainnya terbentuknya akibat proses magmatik, kontak metasomatik dan replacemen. Bijih besi yang didapat dialam antara lain Magnetit, Hematit, Pirit dan Siderit.
Tembaga (Cu), Hampir sebagian besar cebakan Tembaga terjadi dari Proses larutan Hidrothermal, dengan tipe alih tempat (Replacemen) dan pengisian rongga (Cavity filling) pada batuan beku, sedimen maupun metamorf.
Timah Hitam (Pb), Dialam timah hitam selalu bersosiasi dengan mineral seng, yang terjadi karena proses hydrothermal suhu rendah dengan type endapan pengisian rongga ( Cavity filling ) dan alih tempat (Replacemen ). Bahan tambangnya di alam antara lain didapat sebagai mineral Galena, Serusit dan Anglesit.
Antimoni (Sb), Kebanyakan bijih antimoni terjadi dari larutan Hidrothermal temperatur rendah dan dangkal, mengisi celah-celah dan rongga-rongga yang bentuknya tak beraturan. Beberapa endapan primer telah mengalami pengayaan oleh residu pelapukan, membentuk bijih oksida.
Mangan (Mn), Kebanyakan endapan mangan yang prospek merupakan endapan sedimenter dan residual. Secara primer bisa terjadi akibat proses Hidrothermal dan Metamorfosa (Malihan ).
Barit , Secara primer merupakan hasil endapan larutan hydrothermal dalam bentuk pengisian rekahan (Fissure filling), pengisian antar breksi (Breccia filling) atau merupakan hasil alih tempat (Replacemen deposits).
Feldspar, Mineral feldspar merupakan mineral pembentuk batuan beku terutama batuan beku dalam, terjadi selama proses kristalisasi magma baik melalui proses pneumatolitic ataupun proses hydrothermal dalam urat pegmatite.
Garam Alam, Yodium atau Garam Alam sebagai bahan galian berasosiasi dengan cekungan minyak bumi dan gas bumi ataupun pada mata air garam. Biasanya Yodium berasosiasi dengan Bromium.
Batugamping, Batugamping terjadinya dilaut karena proses biologi, yakni sisa-sisa binatang laut seperti koral, foram, kerang yang mati dan terkumpul . Atau karena proses kimiawi yakni pengendapan secara kimiawi larutan-larutan karbonat yang terbawa sungai kelaut dan pada kedalaman tertentu mengendap.
Kalsit, Kalsit biasa terdapat dalam batugamping atau batuan sedimen lainnya yang merupakan hasil rekristalisasi larutan kalsium karbonat dari batugamping atau batuan karbonat lainnya, mengisi celah-celah atau goa didalam tanah.
Batu Sabak, Terjadi akibat proses metamorfosa regional pada batuan sedimen ( Batu lanau dan Batu Lempung ) dan mengakibatkan kekerasannya cukup tinggi.
Intan (C), Terjadinya karena proses metamorfosa dibawah permukaan bumi yang sangat dalam sekali. Intan Primer terdapat sebagai Xenocryst pada batuan Kimberlit. Endapan Intan Placer/Alluvial terjadi karena “Rework” dari endapan primer.
Agate, Agate merupakan kelompok Kalsedon atau mineral yang terjadi oleh pembekuan larutan magma yang mengisi rekahan (Cavity filling) dan urat-urat (Vein) batuan.