Wanita Lokalisasi
Kau wanita pekerja malam tanpa lelah
Kemanakah harga dirimu yang tinggi
Telah dimakan oleh si hidung belang
yang liar
Kau bagaikan sampah di pinggir jalan
Menunggu diangkut oleh penggeraknya
Kemana arah pun kau ikuti segeraknya
angin berlalu
Mendapatinya sudah terkatung dalam
dahan pohon yang gelap
Sungguh tak berdaya melawanmu
Melambung dalam kenikmatan duniawi
Kenikmatan membawa duka meski durian
runtuh jatuh bertubi-tubi
Meski dalam ruang sempit kau
tunjukkan melodi desah
Sedang keramaian tak kau hiraukan
Dunia begitu gemerlap malam bintang
bersinar
Sungguh malam yang indah bagimu
Mendapati daun merah dan biru
menyenyumkan hatimu
Apakah kau senang dengan demikian
itu?
Maksud puisi di atas
adalah kisah dari seorang wanita pekerja lokalisasi yang mencari rejeki dengan
cara menjual dirinya untuk orang-orang yang mau membayarnya. Wanita itu tidak
mempunyai harga diri, sebab sudah termakan oleh pekerjaannya yang hina. Menjual
dirinya demi sesuap nasi. Padahal masih banyak pekerjaan yang lainnya yang
halal dan lebih baik.