kisah motivasi yang membuat kita bersemangat hidup :)
Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di atas
sebuah tong sampah di depan sebuah rumah. Suatu ketika, anak pemilik rumah
keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah. Kemudian nampak seekor lalat
bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan
yang penuh dengan makanan lezat.
“Saya bosan dengan
sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar,” katanya. Setelah
kenyang, si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia
masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap
sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan
tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka.
Si lalat pun terbang di
sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal
menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap
mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik,
demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang, si lalat itu nampak
kelelahan dan kelaparan. Esok paginya, nampak lalat itu terkulai lemas terkapar
di lantai.
Tak jauh dari tempat itu,
nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk
mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka
mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan
semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju
sarang mereka.
Dalam perjalanan, seekor
semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua, “Ada apa dengan lalat ini,
Pak? Mengapa dia sekarat?” “Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati
sia-sia seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh
telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak juga
menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh
sekarat dan menjadi menu makan malam kita.”
Semut kecil itu nampak
manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi, “Aku masih tidak
mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?”
Masih sambil berjalan dan
memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab, “Lalat itu adalah seorang yang
tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya
dengan cara-cara yang sama.” Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya
berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan mimik
dan nada lebih serius, “Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan
cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan
seperti lalat ini.”
Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda,
mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda.