Mulutmu Adalah Sakitku
selalu aku bayangkan
dalam kehidupan kedua kalinya
di suatu petak kubus bersama kawannya
melihat rerumpunan rumah kala siang hari
melihat sekawanan langit hitam disinari bulan kala malam hari
melihat putih rata di atas mata yang harus aku pandang
aku lelah harus seperti itu dan seterusnya sebenarnya
tetapi..... ahhh aku harus apa dalam ruang kecil ini
aku tahu kalau ini memang ini sudah miring
tetapi bagi aku tidak!
masih ada sekumpulan reaksi dari dalam diri aku untuk memberontak
jika itu terjadi, apa buat aku masih di sana?
kala itu siang aku kena wajah merah semprotannya
aku tidak bisa berbuat apapun
aku hanya bisa YA, YA, YA, dan YA!
sangat sulit untuk bisa aku sadari
apakah engkau sadar? itu sangat menyinggung, itu sangat menusuk
terlebih kala engkau tidak suka aku di situ
temui aku dan katakan sebenarnya, maka aku akan berusaha sekuat baja mengubahnya
tetapi tidak!
bicara dibelakang itu lebih menyakitkan!
engkau tahu menyakitkan itu apa?
perlakuanmu membunuh mental!!
sabar
sabar
sabar
sabar
sabar
harus kuat!
